Selasa, 17 April 2012

FOKLOR

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadiratan Allah SWT, atas rahmat dan kasih sayangnya sehinga kami penyusun dapat menyelesaikan buku berjudul              “  kumpulan cerita rakyat sekitar banten ”…………. Ini.

Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Terutama bagi yang membacanya. Tak lupa juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini.

 

DAFTAR ISI

 

 

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………… I

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………… II

Asal – usul haji de – eng …………………………………………………………………………………  1

( haji tubagus yalli ) penakluk jin

Cerita rakyat tigaraksa ………………………………………………………………………………….. 3

Asal mula situ citundun (cibuah) …………………………………………………………………… 8
Rumah angker ………………………………………………………………………………………………. 9
Asal-usul nama kampung makam jepang …………………………………………………….. 12
Asal usul b a y a h ………………………………………………………………………………………… 14
Asal-usul makam kadu maung ……………………………………………………………………... 16
“ asal mula kampung gedong “………………………………………………………...................... 19
Ngatir ………………………………………………………………………………………………………….. 22
Jembatan pamarayan …………………………………………………………………………………... 24
Keramat solear ……………………………………………………………………………………………. 28
Asal mula makam kumaung ………………………………………………………………………… 30
Hutan angker ………………………………………………………………………………………………. 34
Asal mula rumah aneh …………………………………………………………………………………. 36
Asal mula gunung sapengki …………………………………………………………………………. 38
Asal mula bojongmanik ……………………………………………………………………………….. 40
Asal mula warunggunung ……………………………………………………………………………. 42
Asal mula bendungan lama pamarayan ………………………………………………………. 44
Asal mula gunung kencana ………………………………………………………………………….. 46
Asal mula keramat pematang sie gareng ……………………………………………………... 48
Asal mula sejarah cokel ……………………………………………………………………………….. 52
Taman angker …………………………………………………………………………………………….. 54
Pesantren yang angker” ………………………………………………………………………………. 58
Asal-usul kampung kadongdong …………………………………………………………………... 60
Syeh arya mangun yuda(legenda kampung malangnengah) ………………………… 62
Asal mula pohon misterius …………………………………………………………………………… 64
puasaka kesultanan dan jejak pemukiman  ………………………………………………….. 66
kota ki amuk, drikarangantu ke surosowan
Asal-usul malangnengah ……………………………………………………………………………… 70
Tradisi adat seren tahun ……………………………………………………………………………… 72
Batu cadas …………………………………………………………………………………………………… 76
Pabrik minyak ……………………………………………………………………………………………... 80
Asal mula pondok pesantren modern al-mizan …………………………………………….. 82
Asal - usul nama jasinga ………………………………………………………………………………. 84
Asal mula sarageni ………………………………………………………………………………………. 88
Asal usul rangkasbitung ………………………………………………………………………………. 90
Asal mula panyandungan …………………………………………………………………………….. 91

Biodata Penyusun ………………………………………………………………………………. III

 

 

 

 

Cerita rakyat Tigaraksa

 

 

K
ata Tigaraksa berasal dari 3 Tokoh yang dikirim dari kerajaan cirebon untuk menghadang belanda yang masuk ke kepulauan jawa lewat pesisir banten tiga tokoh itu adalah . Aria jaya Santika, Aria Wangsa kara, dan Kimas Laeng.... wilayah yang dilewati ke tiga tokoh tersebut di namakan Tigaraksa,banyak sekali kisah kisah yang belum terungkap dikarenakan Sedikitnya sumber yang mengetahui tentang itu, ada juga beberapa asal muasal nama wilayah di sekitar tigaraksa, seperti Cisoka yang berasal dari bahasa sunda yaitu cai(ci) Soca yang berarti air mata yang dulunya tempat tersebut tempat berkumpul orang orang yang non muslim yang masuk menjadi Muslim karena rasa bahagia mereka semua menangis mengeluarkan air mata cai coca yang sekarang menjadi Cisoka.. Kemudian Balaraja berawal dari tempat berundingya para raja atau Balai Raja sehingga di sebut Balaraja...banyak mungkin versi versi lain yang tentunya lebih mendasar dan mempunya sumber kuat.
Nama Tigaraksa sendiri tercipta dari asal muasal di utusnya 3 utusan pada masa kerajaan / kesultanan banten. Yang kala itu negara kita masih dalam penjajahan belanda. 3 utusan tersebut ialah Aria Yudanegara, Aria Wangsakerta dan Aria Santika. Adapun tugas utama dari ke-3 utusan ini ialah untuk membuat basis-basis pertahanan dari serangan musuh, yang menjadi cikal bakal nama Tigaraksa yaitu tigaraksasa = tiangtiga sebagai kehormatan untuk mengenang para 3 Aria utusan dari kesultanan Banten tersebut. Beberapa nama dari utusan itupun di jadikan nama sebuah jalan yang menghubungkan antara balaraja (tempat bertemunya para raja) dengan Tigaraksa yaitu Jl. Raya Aria Jaya Santika dan Jl. Aria Wangsakara.
Wilayah basis pertahanan ini di jadikan tempat perkampungan dan tempat pemerintahan. Beberapa penduduk perkampungan dari arah timur banyak yang mengungsi kedaerah tersebut untuk menghindari serangan belanda. Lambat laun belanda pun akhirnya dapat menumbangkan pemerintahan dari ketiga Aria tersebut dan pada saat yang bersamaan pula di bangun tugu prasasti di bagian barat Sungai Cisadane oleh Pangeran Soegri, salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten. Tugu prasasti tersebut oleh masyarakat biasa di sebut “Tanggeran” yang pada akhirnya di kenal sebagai Tangerang.

Sejarah Tangerang

Menurut tradisi lisan yang menjadi pengetahuan masyarakat Tangerang, nama daerah Tengerang dulu dikenal dengan sebutan Tanggeran yang berasal dari bahasa Sunda yaitu tengger dan perang. Kata “tengger” dalam bahasa Sunda memiliki arti “tanda” yaitu berupa tugu yang di dirikan sebagai tanda batas wilayah kekuasaan Banten dan VOC,  sekitar pertengahan abad 17. Oleh sebab itu, ada pula yang menyebut Tangerang berasal dari kata Tanggeran (dengan satu g maupun dobel g). Daerah yang dimaksud berada di bagian sebelah barat Sungai Cisadane (Kampung Grendeng atau tepatnya di ujung jalan Otto Iskandar Dinata sekarang). Tugu dibangun oleh Pangeran Soegiri, salah satu putra Sultan Ageng
Secara tutur - tinular, masa pemerintahan pertama secara sistematis yang bisa diungkapkan di daerah dataran ini, adalah saat Kesultanan Banten yang terus terdesak agresi penjajah Belanda lalu mengutus tiga maulananya yang berpangkat aria untuk membuat perkampungan pertahanan di Tangerang.
Ketiga maulana itu adalah Maulana Yudanegara, Wangsakerta dan Santika. Konon, basis pertahanan merka berada di garis pertahanan ideal yang kini disebut kawasan Tigaraksa dan membentuk suatu pemerintahan. Sebab itu, di legenda rakyat cikal - bakal Kabupaten Tangerang adalah Tigaraksasa ( sebutan Tigaraksasa, diambil dari sebutan kehormatan kepada tiga maulana sebagai tiga pimpinan = tiang tiga = Tigaraksa ).
Tugu itu disebut masyarakat waktu itu dengan Tangerang ( bahasa Sunda = tanda ) memuat prasasti dalam bahasa Arab Gundul Jawa Kuno, " Bismillah peget Ingkang Gusti / Diningsun juput parenah kala Sabtu / Ping Gangsal Sapar Tahun Wau / Rengsenaperang netek Nangeran / Bungas wetan Cipamugas kilen Cidurian / Sakabeh Angraksa Sitingsun Parahyang "
Arti tulisan prasasti itu adalah: "Dengan nama Allah tetap Yang Maha Kuasa/Dari kami mengambil kesempatan pada hari Sabtu/Tanggal 5 Sapar Tahun Wau/Sesudah perang kita memancangkan tugu/Untuk mempertahankan batas timur Cipamugas [Cisadae] dan barat Cidurian/ Semua menjaga tanah kaum Parahyang"



Dulu bernama Tanggeran
Tirtayasa. Pada tugu tersebut tertulis prasasti dalam huruf Arab gundul dengan dialek Banten, yang isinya sebagai berikut:
Bismillah peget Ingkang Gusti
Diningsun juput parenah kala Sabtu
Ping Gasal Sapar Tahun Wau
Rengsena Perang nelek Nangeran
Bungas wetan Cipamugas kilen Cidurian
Sakebeh Angraksa Sitingsung Parahyang-Titi
Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
Dengan nama Allah tetap Maha Kuasa
Dari kami mengambil kesempatan pada hari Sabtu
Tanggal 5 Sapar Tahun Wau
Sesudah perang kita memancangkan Tugu
Untuk mempertahankan batas Timur Cipamugas
(Cisadane) dan Barat yaitu Cidurian
Semua menjaga tanah kaum Parahyang
Asal Mula Penduduk Tangerang
 “Pada mulanya, penduduk Tangeran boleh dibilang hanya beretnis dan berbudaya Sunda. Mereka terdiri atas penduduk asli setempat, serta pendatang dari Banten, Bogor, dan Priangan. Kemudian sejak 1526, datang penduduk baru dari wilayah pesisir Kesultanan Demak dan Cirebon yang beretnis dan berbudaya Jawa, seiring dengan proses Islamisasi dan perluasan wilayah kekuasaan kedua kesultanan itu. Mereka menempati daerah pesisir Tangeran sebelah barat”.
Orang Banten yang menetap di daerah Tangerang diduga merupakan warga campuran etnis Sunda, Jawa, Cina, yang merupakan pengikut Fatahillah dari Demak yang menguasai Banten dan kemudian ke wilayah Sunda Calapa. Etnis Jawa juga makin bertambah sekitar tahun 1526 tatkala pasukan Mataram menyerbu VOC. Tatkala pasukan Mataram gagal menghancurkan VOC di Batavia, sebagian dari mereka menetap di wilayah Tangeran.
Orang Tionghoa yang bermigrasi ke Asia Tenggara sejak sekitar abad 7 M, diduga juga banyak yang kemudian menetap di Tangeran seiring berkembangnya Tionghoa-muslim dari Demak. Di antara mereka kemudian banyak yang beranak-pinak dan melahirkan warga keturunan. Jumlah mereka juga kian bertambah sekitar tahun 1740. Orang Tionghoa kala itu diisukan akan melakukan pemberontakan terhadap VOC. Konon sekitar 10.000 orang Tionghoa kemudian ditumpas dan ribuan lainnya direlokasi oleh VOC ke daerah sekitar Pandok Jagung, Pondok Kacang, dan sejumlah daerah lain di Tangeran.. Di kemudian hari, di antara mereka banyak yang menjadi tuan-tuan tanah yang menguasai tanah-tanah partikelir.
Untuk sekedar memetakan persebaran etnis-etnis di Tangerang, dapat disebutkan di sini bahwa daerah Tangerang Utara bagian timur berpenduduk etnis Betawi dan Cina serta berbudaya Melayu Betawi. Daerah Tangerang Timur bagian selatan berpenduduk dan berbudaya Betawi. Daerah Tangeran Selatan berpenduduk dan berbudaya Sunda. Sedang daerah Tangeran Utara sebelah barat berpenduduk dan berbudaya Jawa. Persebaran penduduk tersebut di masa kini tidak lagi bisa mudah dibaca mengingat banyaknya pendatang baru dari berbagai daerah. Maka, apabila ingin mengetahui persebaran etnis di Tangerang, tentunya dibutuhkan studi yang lebih mendalam.


ASAL MULA SITU CITUNDUN (CIBUAH)


D
ahulu ada sebuah desa yang memiliki beberapa hektar tanah yang dipenuhi oleh semak belukat dan pohon kayu yang dimanfaatkan untuk menjadi sumber pendapatan para masyarakat setempat, namun pemerintah bersepakat untuk menjadikan tempat tongkrongan anak muda karena tempatnya yang strategis. Jadi tanah masyarakat yang dimaksud itu yaitu kebun kiray. Di setiap masyarakat mempunyai lahan masing-masing dan ditengah-tengah kebun kiray ada sungai kecil.
Dan sungai kecil tersebut akan dijadikan tempat akan lebih diperbesar dan kebun kiray akan ditiadakan. Maka dari itu pemerintah berfikir untuk menjadikan tempat tersebut menjadi tempat itu cocok untuk dijadikan tempat tongkrongan sebab tempatnya strategis dibandingkan jadi kebun kiray yang kurang cocok awalnya para masyarakat setempat tidak setuju kebun kiray mereka dijadikan tempat tongkrongan.
Bukan ada salah satu masyarakat yang kecewa yaitu Pak Ahmad dan beliau meluapkan kekecewaannya kepada pemerintah. Kebun kiray Pak Ahmad tidak diganti rugi, sama dengan masyarakat yang lain. Namun apalah daya masyarakat sudah tidak bias berbuat apa-apa lagi semuanya telah terjadi, mau kecewa bagaimana pun semuanya telah terjadi. Dan para masyarakat pun harus menyetujuinya.
Masyarakat pun sekarang menerimanya karena kebun kiray yang tadinya sekarang menjadi tempat tongkrongan. Dan hasil pemerintah pun tidak sia-sia tempat tersebut menjadi banyak di datangi oleh orang-orang. Dan kebun kiray yang dulunya itu sekarang telah berubah menjadi Situ Citundun.
RUMAH ANGKER


K
onon Pada tahun 1990 ada sebuah rumah megah yang di huni oleh keluarga besar pak bambang. Beliau bekerja di perusahaan negeri Bank BRI, beliau mempunyai tiga orang anak, “ yang pertama perempuan bernama cinta, kedua laki-laki bernama Dwi dan yang ketiga perempuan bernama anne.
Selama keluarga pa bambang mengisi rumah itu sudah ada kejadian-kejadian aneh yang membuat seisi rumah risih,pada tahun 1991 rumah tersebut malah semakin di ganggu oleh mahluk-mahluk gaib, “ suatu malam pada saat anak pak bambang yang bernama dwi sedang memasukan mobil ke garasi , ketika akan menuup pintu garasi tiba-tiba di belakang nya ada sesosok mahluk yang berwujud perempuan yaitu seoarang nenek-nenek,dan setelah anaknya menoleh kebelakang sosok nenek itu menghilang. Setelah kejadian tersebut anaknya curiga karena dulu sebelum rumah tersebut di dirikan dia mengira dulunya bekas tempat-tempat gaib, tidak beberapa kemudian setelah kejadian tersebut keluarga pak bambang pindah ke kota bogor pada tahun 2000 karena pak bambang di tugaskan ke bank bri cabang kota bogor.setelah keluarga tersebut meningggalkan rumahnya kurang lebih 4tahun rumah tersebut kosong. Setelah beberapa saat itu ada satu keluarga yang mengontrak rumah tersebut yaitu keluarga bapak  H.Sumantri , beliau mempunyai dua orang anak yang pertama permpuan dan yang kedua laki-laki. Keluarga tersebut mempunyai seorang pembantu . pada saat pembantu itu akan menjalankan ibadah sholat tiba-tiba dia yang menampar, ternyata yang menamparnya sosok mahluk gaib yang tidak senang ada orang yang melaksanakan ibadah solat sepeti mengaji, karena dia merasa terganngu. Sosok mahluk gaib itu selalu menampakan wujudnya kadang dia ada di lantai dua , dapur, kamar, dan ruang keluarga. Konon mahluk gaib itu ada yang berwujud sesosok nenek-nenek, kake-kake , bayi , sosok wanita berambut panjang dan genderewo.
Pada saat itu juga tidak lama kemudian bapa H.sumantri berpindah rumah karena tidak nyaman dengan keadaan rumah yang angker seperti itu. Tidak lama kemudian datang keluarga baru yang mengontrak rumah tersebut, kelurga bapa H. ahmad , beliau mengisi rumah tersebut meminta untuk mengisi nya selama 1 tahun lamanya, tapi hanya beberapa bulan beliau mengisi rumah tersebut sudah di gangggu oleh mahluk-mahluk gaib yang menghuni rumah itu, sampai-sampai istri beliau tidak mau mengisi rumah tersebut . padahal bapa ahmad itu dulunya pernah pesantren dan ahli ibadah tetapi beliau tidak bisa melawan mahluk-mahluk gaib yang ada di rumah itu. Maka dia menyuruh supirnya untuk bertempat tinggal di rumah itu, konon selama supir pak ahmad mengisi rumah tersebut dia bercerita kepada tetangganya bahwa hampir tiap malam sosok-sosok hantu tersebut sering mengganggunya. Tak hanya dalam waktu enam bulan saja keluarga bapa ahmad mengisi rumah tersebut, padahal dalam perjanjian mengontrak untuk satu tahun.karena sering di ganggu , keluarga tersebut sangat tidak nyaman dengan keadaan rumah yang angker itu . dan akhirnya keluarga pak ahmad pindah dari rumah hantu itu.
Semenjak itu rumah hantu tersebut kosong kembali selama dua tahun lamanya, setiap akan ada yang mengontrak tidak jadi untuk mengontrak ,karena rumah megah tersebut siang hari saja sudah terlihat angker dan tidak layak untuk di huni kembali. Pada saat itu rumah megah tersebut ada yang mengontrak kembali , tetapi rumah itu di gunakan untuk kantor kosipa, sedangkan yang mengisinya non muslim mahluk-mahluk gaib tersebut malah sering sekali mengganggu orang-orang yang mengisi rumah tidak betah. Kadang pegawai-pegawai nya sering bercerita kepada tetangga hampir tiap malam di lantai dua yang digunakan untuk tempat meeting oleh para pegawai kosipa selalu terdengar suara-suara gaduh , tangisan anak kecil seperti bayi, sosok perempuan yang berambut panjang yang suka menampakan diri di ruang tengah yaitu ruang keluarga. Sampai-sampai para pegawai kosipa tersebut memutuskan untuk segera berpindah tempat tinggal dari rumah hantu itu,karena tidak nyaman dengan adanya sosok-sosok mahluk gaib yang sering mengganggu siapa saja yang menghuni rumah tersebut, padahal mereka mengontrak rumah itu untuk dua tahaun tetapi hanya mengisi rumah nya selama satu tahun saja.
Dari beberapa keluarga yang mengisi rumah hantu itu selau tidak ada yang sama sekali betah mengisi rumah itu.sampai saat ini rumah itu belum ada yang mengisi lagi, rencana oleh pemiliknya rumah tersebut akan di jual jika ada yang brminat untuk membelinya. Sampai sekarang saja rumah itu belum ada yang kembalinuntuk mengisi seperti mengontrak atau membeli.pada akhirnya rmah tersebut masih kosong.


ASAL-USUL NAMA KAMPUNG MAKAM JEPANG



D
ahulu kala zaman prasejarah sekitar tahun 1903 Belanda kali dating ke Indonesia, alasan Belanda datang ke Indonesia yaitu ingin menjajah dan menguras semua kekayaan bangsa Indonesia, seperti rempah-remah, minyak bumi dan lain-lain.
Pada waktu itupun bukan hanya bangsa Belanda saja yang dating ke Negara tesebut (Indonesia), ada Negara Jepang, akan tetapi alasan kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berbandung terbalik dengan bangsa belanda, jepang hanya ingin membantu bangsa Indonesia dari serangan bangsa belanda pada waktu itu dan menjaga semua kekayaan banga Indonesia .
Entah itu hanya sekedar politiknya bangsa Jepang saja, pada tanggal 7 September 1945 perdana menteri Koiso datang ke Indonesia, beliau menjajikan sebuah kemerdekaan untuk bangsa Indonesia, tetapi semua tidak dapat menggoyahkan hati kamu pemuda, kaum tua seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan para  pejuangan bangsa Indonesia yang lainnya.
Karena mereka tau itu hanya politiknya Negara Jepang yang nantinya ingin di anggapa sebuah Negara yang berjiwa nasionalisme.
Pertarungan antara bangsa Belanda dan Indonesia yang dibantu bangsa Jepang itupun dimulai beberapa prajurit Jepang tewas akibat serangan belanda, pertarungan itu terjadi di Lebak – Rangkasbitung tepatnya didaerah kecamatan Sajira.
Para prajurit Jepang yang tewas pada waktu itu dimakamkan di daerah Sajira, bangsa Indonesia tetap pada pendiriannya mereka ingin negaranya tersebut merdeka dengan hasil dari kerja keras atau perjuangan dari bangsa Indonesia itu sendiri tanpa ada campur tangan dari Negara lain contohnya Negara Jepang.
Beberapa minggu kemudian perdana Kaiso mendapat kabar bahwa kota Hirosima dan Nagasaki di serang (bom) oleh Negara sekutu lainnya. Ternyata situasi pertarungan antara Belanda dan Indonesia yang di Bantu oleh Jepang tersebut dimanfaatkan oleh Negara sekutu akhirnya mereka berhasil menghancurkan kota Hirosima dan Nagasaki yang ada di Negara Jepang tersebut.
Setelah perdana menteri Kaiso mengetahui kabar buruk tersebut beliau menyuruh semua prajurit jepang untuk kembali ke negaranya yaitu jepang, dan tidka menyuruh prajuritnya mengangkat mayat-mayat yang sudah dikubur tersebut untuk dibawa dan dimakamkan di Jepang.
Telah terbukti pada tanggal 17 Agustus 1945 indonesia merdeka, kemerdekaakn itupun tak sedikit ada campur tangan dari Negara Jepang, tempat dimana prajurit Jepang yang tewas dan dimakamkan sekitar daerah Sajira tersebut sekarang dijadikan sebuah kampung yang sekarang ini dinamakan Kampung Makam Jepang.


ASAL USUL B A Y A H

D
aerah yang terletak di ujung banten selatan ini ada sebuah nama perkampungan yaitu “BAYAH”, nama ini di ambil dari bahasa sunda yang artinya paru-paru, sesuai dengan artinya bayah juga di bagi dua yaitu ada bayah satu dan bayah dua, nama bayah tersebut di berikan langsung oleh presiden soekarno dan para sepuh / kokolot bayah.
Katanya sih Bayah adalah paru - parunya Negara kita dan jatungnya di Jakarta
Kenapa bisa di jadikan sebagai paru-parunya Negara kita ini? karena perkampungan bayah ini memiliki  berbagai jenis hasil barang tambang yaitu, batubara, emas, zeolit, batu galena, batu kapur dan ada pula perkebunan karet.
Maka dari itu pernapasan Negara kita terdapat di daerah bayah, pada zaman dahulu, bahkan presiden soekarno pernah berdiam di perkampungan bayah ini, daerah yang di jadikan tempat untuk istirahat, nama daerah itu adalah bungkeurek”  yang di ambil dari nama bung karno sendiri.
Di daerah itu (bungkeurek) terdapat sebuah goong koneng, goong ini sengaja di buat oleh warga bungkeurek untuk bungkarno, setelah bungkarno meninggalkan daerah itu hilang pula goong koneng tersebut, namun sesekali goong koneng berbunyi setelah malam tiba, dan biasanya berbunyi di kala tengah malam, katanya goong koneng tersebut memberikan isyrat kepada warga sekitar, bahwa ketika malam hari tunaikanlah shalat tahajud, dan sampai saat ini goong koneng masih sering terdengar di bungkeurek, Pada jaman penjajahan belanda perkampungan bayah ini di jadikan daerah penghasil batubara dan dibagian pantainya di jadikan perkebunan jarak dan perkebunan kelapa, dan kemudian dibangun jalan  menuju cikotok yang semasa itu terkenal dengan pertambangan emasnya, dan bahkan katanya emas yang di jadikan Monas adalah emas dari cikotok, karena pada masa itu emas cikotok lah banyak di kelola oleh pemerintah, sebelum di daerah lain, Alat angkut yang di gunakan untuk Pengambilan hasil barang tambang di daerah bayah oleh penjajah yaitu dengan menggunakan kereta api dan menggunakan kapal laut, perkampungan bayah berada di pesisir pantai, dan di himpit oleh dua anak sungai yaitu sungai cimadur dan cidikit , aliran kedua sungai ini bermuara di pantai. Pantai bayah adalah samudera hindia, jadi para penjajah lebih mudah untuk berlabuh di perkampungan bayah ini untuk mengambil hasil bumi yang berada di bayah.
Bayah sendiri memiliki pantai yang bernama pulomanuk, kenapa di berinama pulomanuk karena pulo tersebut terdapat berbagai jenis burung, maka di beri nama lah pulau tersebut yaitu polomanuk dan ada pula pantai karang taraje, menurut cerita ada sebuah karang yang berada di pinggir pantai menyerupai taraje / tangga maka di berinama pantai karang taraje oleh warga sekitar namun sekarang karang tersebut sudah tidak ada karena air laut, Kira – kira 10 km dari bayah ada sebuah perkampungan yang bernama “sawarna” di pantainya ada sebuah karang yang mirip sekali dengan telapak kaki manusia sebelah kanan, menurut cerita telapak kaki itu adalah telapak kaki ki kabayan, namun ukuran telapak kaki tersebut sangatlah besar berukuran raksasa, karang tersebut berada persis di bawah tebing,  menurut cerita yang ada sebagian kirinya berada di daerah binuangeun dan ada lagi didaerah jampang surade sukabumi. Tidak jauh letaknya kira-kira 30m dari telapak kaki ki kabayan, ada sebuah bongkahan karang yang menyerupai layar kapal laut, dan karang tersebut di berinama karang tanjung layar, Menurut narasumber, masih banyak yang tersimpan di daerah bayah ini yang belum terungkapkan, dan masih banyak lagi hasil bumi yang masih tersimpan di daerah perkampungan bayah ini, tinggal meningkatkan potensi SDM-nya, agar bisa mengelola derah yang kaya akan hasil buminya ini.


ASAL-USUL MAKAM KADU MAUNG

K
etika itu ada sebuah desa yang terletak di daerah Cimarga, desanya cukup luas namun terpencil dan jauh dari keramaian kota, kendaraan pun masih jarang melintas di daerah itu karena masih jarang yang mengetahui desa tersebut. Di desa tersebut  hidup beberapa kepada keluarga atau daerah tersebut  sudah duhuni oleh masyarakat oleh masyarakat namun belum banyak yang menetap di desa tersebut.
Desa tersebut dinamai dengan desa “Nengger” desa tesebut cukup nyaman dan udaranya pun masih segar dan alami. Pepohonan pun masih rindang dan terus tumbuh bahkan sebagian penduduk di desa tersebut mencari nafkah untuk menghidupi anak-istrinya dari hasil penjualan kayu dan bahkan buah-buahan yang mereka tanam dikebun diatas tanah penduduk/masyarakat masing-masing masyarakat tersebut hidup dengan rukun dan saling menyayangi, tolong menolong, menghargai dan saling membantu jika diantara mereka muncul suatu permasalahan mereka selalu menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan kekeluargaan, mereka mempunyai sesepuh atau istilah orang yang sudah lama tinggal di desa tersebut namanya bapak “Kadu”, beliau orangnya baik, ramah dan tekun dalam beribadah, beliau menjadi tuntunan, panutan dan pimpinan di kampung tersebut.
Beliau sudah puluhan tahun hidup di desa tersebut beliau mempunyai istri yang bernama maesaroh dan mempunyai putra dan putri yang bernama Iman, Amin dan putrinya Aisyah dan Zukha. Mereka hidup dengan penuh kebahagiaan dan keluarga mereka sangat dihargai oleh para penduduk desa tersebut karena keluarga bapak kudu sangatlah ramah tamah terhadap orang lain dan begitupun sebaliknya. Tanah di desa tersebut cukuplah subuh dan bagus untuk ditanami segala segi tumbuhan, ladang di desa tersebut pun cukup luas dan sumber airpun mudah didapat, para penduduk tersebut sering menggunakan air sungai cikali untuk minum, masak dan mandi karena air tersebut masih terjaga kehiginisannya, para penduduk cukuplah senang dan makmur.
Namun di desa tersebut ada beberapa hektar tanah yang dipenuhi tumbuhan dan pepohonan yang besar, hutan tersebut cukuplah berbahaya karena penuh dengan semak belukar yang cukup tinggi mungkin selutut kaki manusiapun ada, dihutan tersebut terdapat gua besa yang terletak tepat di ujung hutan tersebut, konon di gua tersebut hiduplah beberapa ekor singa, penduduk tersebut sering menyebutnya hewan itu dengan sebutan (maung) hewan tersebut sangat buas namun maun tersebut tidak berani memasuk pedesaan nengger tersebut, entahlah kenapa maung tersebut tidak pernah memasuki pedesaan tersebut.
Selang beberapa bulan warga tersebut beramai-ramai untuk merapihkan hutan tersebut dan memotong rumput-rumput yang tinggi dan memotong tumbuhan yang membuat tanah tersebut tidak bisa dilewati para penduduk sekitar dan akhirnya para penduduk berhasil merapihkan sepetak tanah tersebut dan layak untuk ditinggali, namun seminggu kemudian bapak kadu meninggal dunia karena beliau orang yang sangat baik budi pekertinya para penduduk sepakat untuk menjadikan sepetak tanah tersebut makam atau pemakaman dan orang pertama kali dikubur di tanah tesebut dengan sebutan “Makam Kadu Maung”.
Sampai sekarang makam itu menjadi pemakaman bagi penduduk di desa tersebut bahkan makan tersebut dijadikan penjarahan dan banyak orang dari berbagai daerah mengunjungi makam tersebut, dan setiap orang yang berkunjung kemakam itu kebanyakan mereka ingin melihat kuburan Bapak Kadu karena orang-orang yang berkunjung ke makam tersebut tau bahwa Bapak Kadu adalah seorang yang terkenal dengan giatnya dan rajinya dalam beribadah, ketika itu ada seorang pengunjung yang bertanya kepada ibu  Rima, dia bertanya kenapa makam ini dinamakan makam Kadu Maung? dan Ibu Rima pun menjawab karena dimakam tersebut dahulu hidup beberapa ekor singa cuma kami menyebutnya (maung), dan makam tersebut ada kuburannya Bapak Kadu seorang manusia yang hidupnya penuh dengan kebaikan dan tekun dalam beribadah, maka dari itu kami sepakat untuk memberi nama makam tersebut dengan sebutan “Makam Kadu Maung” kalau soal maung tersebut entah kemana perginya setelah tanah tersebut dijadikan pemakaman konon maung tersebut bukan maung biasa.

 

 

“ Asal Mula Kampung Gedong “


D
ahulu pada waktu aman penjajahan belanda didesa kawasan sajera, perang dan penindasan serta kerjaa paksa yang dilalakukan oleh bangsa belanda dikit demi sedikit merebut wilayah yang ada yang berada dikawasan tersebut tidak ada waktu untuk para pekerja paksa agar bias beristirahat, mereka diperas tenagany tanpa diberi makan sedikitpun.pada suatu hari dating seorang wali kedaerah tersebut karena ingin melepaskan belenggu yang di derita oleh masyarakat yang berada di daerah tersebut , kedatangan wali tersebut diketahui oleh pihak belanda dan langsung memanggil orang tersebut serta mengajukan banyak pertanyaan
“hey kamu …!warga asing .“ teriak salah satu orang belanda tersebut.
“apakah kamu berbicara kepada saya “jawab wali tersebut dengan suara datar.
Orang belanda tersebut langsung menyerang wali tersebut tanpa senjata ditangannya, perlawananpun terjadi mereka saling menyerang,setelah beberapa menit kemudian salah satu dari mereka terkapar tak bernyawa,sudah pasti yang memenangkan itu adalah seorang wali,semenjak kejadian itu orang belanda bersikap hati-hati dan tidak ceroboh,karena apabila salah tindakan akan berkibat patal, sebenarnya bias saja mereka menembak langsung orang tersebut tetapi orang-orang belanda tersebut ingin memanpaatkannya,mengajak bergabung dengan iming-iming kepentingan emas tapi membujuk seorang wali itu begitu sulit,lagi pula kedatangannya kemari untuk mengusir para penjajah tersebut mengetahui hal itu mereka langsung mendatangi wali tersebut.mereka terkejut ketika mendatanginya, ternyata dia tidak sendiri wali tersebut bersama teman-temannya juga
“mengapa kau datang kemari saudara?” Tanya wali tersebut kepada salah satu dari anggota belanda itu
“saya yang seharusnya bertanya seperti itu. Ini daerah jajahan kami mengapa kau ada disini ?”jawab belanda itu.
“tak perlu itu jawab pertannyaanmu!”
“lancing!nyawamu tak berharga disini .pergi atau aku akan mengerahkan semua pasukan untuk 
menyerangmu.”gertaknya.        
“tidak semudah itu kau menyuruh ku pergi dari sini, kaulah orang asing yang seharusnya pergi dari sini.” tegas wai tersebut.tanpa ada rasa takut sedikitpun karena sekarang dia tidak sendiri, teman – temanya dan warga disitu berada dipihaknya dan siap berkorban untuk melawan penjajah. Karena antek – antek belanda sangat sedikit didaerah tersebut akhirnyabelanda itupun pergi meninggalkan daerah tersebut dan mencari daerah jajahan lain.
Sekaran warga merasa aman tanpa adanya kerja paksa yang dilakukan oleh belanda. Suatu ketika salah satu dari warga tersebut berkunjung ketempat wali itu dengan maksud ingin menanyakan pula apa maksud dari kedatanganya ketempat ini.
“assalamualaikum….! Seru orang itu
Waalaikum sallam. Jawab seorang wali yang ada dalam ruangan, setelah beberap menit kemudian, entah apa yang mereka perbincangkan sehingga membuat suatu kesepakatan bahwa warga sepakat akan membantu para wali itu untuk membuat bangunan yang megah didaerah tersebut, agar bias disinggahi dan dijadikan tempat pertemuan . semua warga kampung tersebut sepakat dan akan membantu mebuat bangunan yang megah itu.tapi ada satu ganjalan,dan ketidak wajaraan  yang sulit diterima oleh logika, parawali tersebut akan membuat bangunan yang megah tapi dalam jangka satu hari satu malam.
“ bagaimana mungkin ?” salah satu warga angkat bicara dalam hal itu
“ mungkin saja.” Dengan santai wali itu berbicara,
“ tapi, kia tahu sendiri untu menyelesaikan itu semua diperlukan waktu yang cukup lama.”
“ tapi, tidak bagi saya, asalkan warga disini iklas untuk membantu.“ jawab wali ”
“ baiklaah kalau begitu.”
Warga pun akhirnya menuruti dan sanggup untuk membantunya, tapi sulit dicerna akal fikiran mereka, meski mereka tahu orang itu memang memiliki ilmu tinggi, tapi apakah mungkin mengerjakan itu semua dalam tempo yang sangat singkat.
Dua hari berlalu dalam waktu yang ditentukan telah tiba, semua warga kampong sudah berkumpul, dihari itu mereka langsung menerjakanya mulai dari meratakan tanah, menukur tanah dan yang lainnya membuat pondasi layaknya orang yang akan membuat rumah. Hari sudah menjelang malam tapi bangunan tersebut masih belum tanpak, setengahnya pun tidak ada, wali pun merasa resah apabila bangunan tidak selesai sampi fajar nanti maka akan berakibat buruk, dalam bangunan itu ada empat buah batu besar berat satu batu tersebut mencapai satu ton, bias dibayangkan betapa berat satu batu tersebut.
Fajar pun tiba tapi hasil nihil yang ada, wali tersebut marah dan empat batu tersebut ditendang sehinga mengelinding satu batu besar itu kini ditemukan di citiis tepa dimata air sumur tersebut, satunya lagi ditendang dan sekarang berada di cikiray yaitu sumur yang berlawanan arah, dua batu lagi terdapat diciumi  dan cikadu, dan daerah daerah yang akan dibangun banunan yang megah itu sekarang bernama kampung gedong karena diambil dari sejarahnya seperti itu.

NGATIR

D
isebuah desa yang masih belum terkantaminasi dengan westernisasi atau gaya yang kebara- baratan, yang penduduknya lebih suka hilir mudik memenuhi majlis-majlis Ta’lim di lengkapi dengan busana yang indah, rapih dan tertutup serta memiliki kepercayaan yang masih kental atau kuat kepada sang kholik mempunyai sebuah tradisi yang unik untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu Ngatir.
Ngatir ini sudah dilakukan secara turun-menurun dan sudah mendarah daging bagi masyarakat Cipanas. Ngatir sendiri diperingati sebagai rasa syukur sekaligus tadimana wa takriman li Maudili Rosulullah SAW, dengan harapan kelak dihari kiamat nanti mendapaat syafaat, karena rasulullah pernah bersabda “man adzoma maulidi kuntu syafian lahu yaumal kiamah” yang artinya barang siapa yang mengagungkan hari kelahiran ku kalak akan aku berikan syafaat di hari kiamat nanti.
Ngatir dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu pada tanggal 12 robiul awal yang bertepatan dengan hari kelahiran nabi Muhammad SAW, dan 15 bulan sya’ban yang dipercaya oleh agama Islam sebagai tutup buku amal perbuatannya selama satu tahun.
Ngatir atau ririungan ini dilakukan di mesjid-mesjid dengan membawa sedekah berupa nasi putih, ayam bakar dilangkapi masakan lainnya yang dikemas rapih dalam bakul bagi keluarga yang mampu, utnuk dibagi-bagikan kepada yatim piatu, janda-janda tua dan pakir miskin.
Setiap perayaan ngatir tiba, masyarakat sangat antusias menyambutnya, disetiap rumah sudah tercium wangi masakan yang bisa membuat cacing-cacing diperut bergoyang karena para ibu sedang sibuk mempersiapkan masakan yang akan diserahkan kepada penitia ngatir. Karena ngatir hanya diperbolehkan untuk kaum adam jadi semua laki-laki pun ikut sibuk merapihkan diri mereka dengan menggunakan koko dan sarung.
Amin, Ahmad dan Rudi sudah bersiap-siap untuk ngatir, mareka berjalan menuju masjid Cipanas, disana mereka melakukan do’a bersama setelah itu mereka disibukan dengan berebut bakakak atau ayam bakar yang menjadi salah satu kegiatan tervavorit. Karena badan Ahmad yang ramping ia bisa melewati kerumunan orang-orang yang sedang berebut bakakak, dengan sigap dan dengan posisi yang strategis akhirnya ahmad bisa mendapatkan bagian yang lumayan banyak dari pada Amin dan Rudi. Setelah itu Rudi, Amin, Ahmad dan yang lainnya berbondong-bondong menuju masjid yang berada di bujal dan melakukan kegiatan yang sama yaitu berdoa dan berebut bakakak kemudian berlanjut ke mesjid Kondang.
Setelah ngatir Ahmad dan kawan-kawannya melakukan rutinitas babacakan atau makan bersama, biasanya mereka lakukan di pinggiran sungai atau diladang sawah sambil bercarita-cerita seputar kegiatan yang baru saja mereka lakukan semua itu masjid pelengkap kemeriah Tradisi Ngatir yang ada di Cipanas.
Tradisi ngatir ini juga menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi antar kampung dan memberikan kesempatan kepada tetangga untuk bersedekah.


JEMBATAN PAMARAYAN
                                                                                                                               
P
ada zaman dahulu kala dikisahkan bahwa Provinsi Banten masih diduduki oleh Pemerintahan kolonial Belanda. Daerah – daerah yang masih dipimpin oleh seorang jaro atau kepala desa begitu pula dengan provinsi Banten yang masih bersifat kerajaan Banten sendiri dipimpin Oleh seorang raja, raja tersebut mempunyai seorang permaisuri yang bernama Nyi Alminah. Mereka memimpin Banten dengan adil dan bijaksana .
Raja sangat bahagia mendengar bahwa Nyi Alminah hamil anak yang pertama.
“ kakang mas, Nyai Hamil anak yang pertama “  memberikan kabar gembira tersebut pada suaminya, raja pun bahagia “Alhamdulillah”, akhirnya kita mempunyai momongan juga “. Mendengar berita ini raja pun mengabarkan pada rakyatnya.
Hari berganti hari, bulan pun berganti dengan ceaptnya namun raja tak sabar menanti kehadiran bayi dipendopo kerajaan sebagai anugerah sang ilahi pada kerajaan Banten.
“Nyai Tak lama lagi bayi kita akan lahir”.
“iya akang , akang mengharapan bayi kita laki –laki atau perempuan”?
“laki-laki atau  pun perempuan bagi mas sama saja, yang penting dia menjadi anak yang berguna bagi, Agama, Nusa Bangsa, keluarga terutama bagi dirinya sendiri”.
“akang mas Nazar apa yang akan lakukan jikalau anak kita lahir ?”
“akang akan mencari bayi yang  kelahirannya sama dengan anak kita, jikalau berjenis laki-laki saya akan memberikan hadiah, tapi jikalau tidak ada bayi “
“lalu-lalu yang kelahiran sama dengan anak kita, uang logam gobang akan saya lubangi”.
Saat bahagia pun datang tepatnya malam hari lahir lah bayi perempuan yang cantik jelita. Raja sangat bahagia begitu pula dengan Nyai Alminah. Mereka memberikan nama memberikan nama anak itu Amiriah sesuai dengan paras cantiknya yang tercampur.
Keesokan harinya, raja mengabarkan berita itu pada rakyatnya dan memberikan kabar atas janjinya yang ia ucapkan pada Nyai Alminah. Semua rakyat menyambut dengan antusias. semua rakyat mencari bayi yang kelaminnya sama dengan anak raja yang tentunya berjenis kelamin laki- laki. Namun, setelah sekian lama rakyat mencari tidak ada yang menemukan bayi laki-laki dengan kelahirannya sama dengan anak raja. Raja yang bijaksana itu pun menepati janji yang telah di ucapkannya.
“wahai rakyatku, karena tak ada bayi laki-laki yang kelahirannya sama dengan anaku sesuai dengan janjiku akan ku lubangi setiap uang logam sebagai mata uang baru dan sebagai ketepatan janji yang telah ku ucapkan “.
System bagian keuangan pun langsung melaksanakan titah raja yang telah raja diperintahkan untuk melobangi uang logam gobang.
Hari-hari masyarakat Banten ceria dengan kepemimpinan raja yang adil dan bijaksana, rakyat hidup dengan rukun dan sejahtera namun semuanya itu berubah ketika Belanda untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di Nusantara tepatnya di Pelabuhan Banten. Memang pada saat itu pelabuhan Banten sangatlah terkenal di Nusantara hingga terdengar di Negeri Belanda. Banyak kapal yang singgah di pelabuhan banten untuk singgah di Banten dengan berbagai tujuan ada yang sekedar menjual rempah –rempah, singgah/ menetap di Banten dan sebagainya. Kecerdikan Belanda  dengan Sekejap belanda  mampu menguasai Banten, banten dengan keramah tamahannya menerima Belanda yang bermaksud jahat. Rakyat Banten sendiri tidak mengetahui maksud kedatangan Belanda.
“ hendak bermaksud apa kisanak berkunjung ke tempat kami ?“
“ hendak membeli dan menjual rempah-rempah” yang kami bawa dari negeri kami”.
Raja mempunyai perkataan Belanda, kerjasama pun berjalin dengan sifat kekeluargaan timur yang ramah tamah. Akan tetapi dengan kelicikan yang di miliki oleh Belanda, banten pun berhasil di taklukan dengan sekejap dan pemerintahan kerajaan berubah menjadi pemerintahan colonial yang system kerjanya, system kerja paksa Rodi yaitu system kerja yang wajib di kerjakan oleh masyarakat tanpa adanya upah.
Banyak sekali pembangunan yang dilakukan oleh belanda tak terkecuali di daerah kecamatan Pamarayan tepatnya desa Panyabrangan, belanda dan dan raja bekerjasama untuk membangun sebuah bendungan sekaligus jembatan penghubung antara desa pamarayan dengan desa Panyabrangan, bendungan itu memanfaatkan aliran sungai Ci Ujung yang mengalir. Nyai Alminah turut memnbatu dalam pembangunan ini, ia membuatkan sketsa jembatan. Belanda sendiri menerapkan sistem kerja rodi namun di tolak oleh raja dan Nyai Alminah karena merasa sistem kerja tersebut tidak manusiawi.
“akang, Nyai menolak sistem rodi yang akan diiterapkan oleh Belanda. Karena hal itu
“ ia. Nyai walau bagaimana pun kita harus member upah pada rakyat yang telah   bekerja keras”.
Raja tetap memberikan pembayaran atau upah yang semestinya pada rakyat yang bekerja keras walaupun di tentang oleh Belanda. Secara bergantian para pekerja menjalani pekerjaannya. Mula-mula membendung aliran sungai yang mengalir menuju desa panyabrangan lalu kemudian membangun jembatan yang berdiri kokoh. Ada hal yang unik dari pembangunan jembatan ini yaitu dari segi upah yang diterapkan oleh raja yakni raja membebaskan pekerja mengambil uang logam gobang ( yang tempo dulu telh di lubangi sebagai nazar sang raja ) secara semaunya, namun anehnya walau sebanyak apapun pekerja itu mengambil tetap saja uang logam gobang itu jumlahnya sama sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapakan oleh raja.selain itu konon katanya ada hal-hal yang misits dari pembangunan ini yaitu memakan tumbal seorang santri yang hendak pergi ke pondokan desa sebrang. Ia di kabarkan menjadi salah satu syarat agar terbangunnya jembatan tersebut. Konon katanya santri tersebut di masukan kedalam peti lalu di simpan ke dalam betonan baja besar dan ia pun bertasbih.
Setelah sekian lama akhirnya jembatan itu terbangun juga dengan kokoh dan megahnya membendung sungai Ci Ujung. Masyarakat sendiri memberikan nama jembatan itu pembatan Pamarayan yang artinya tempat pembayaran pegawai yang sangat unik dan ajaib. Nyai Alminah dan raja meresmikan jembatan itu bersama rakyat dengan suka cita. Belanda sendiri mengagumi kerja keras yang dilakukan oleh rakyat.
Selama 350 tahun belanda berkuasa di Nusantara dan telah berganti jepang yang berkuasa selama ± 3,5 tahun. Akhirnya masa – masa kejayaan banten telah bergabti menjadi Republik Indonesia.
Jembatan pamarayan berdiri kokoh puin kini menjadi sejarah yang di kenang. Pemerintah daerah kab. Serang sendiri telah menjadikan jembatan ini sebuah tempat bersejarah. Jembatan ini merupakan saksi bisu perjuangan rakyat Banten. Setelah sekian lama pemerintah prov. Banten membangun jembatan pamarayan baru  dengan menutup jembatan lama sebagai sarana pengatur debit air sungai Ci Ujung. Sarana pengangkut listrik, sarana irigasi dan sarana sumber air bersih bagi masyarakat pamarayan dan sekitarnya. Selain itu masyarakat juga memanfatkan jembatan baru ini sebagai sarana wisata auat rekreasi yang  mengasikan pengunjung baik dari daerah sekitar atau masyarakat yang penasaran berkunjung untuk melihat aliran sungai dan pembukaan pintu air yang setiap kalinya dibuka untuk menyeimbangkan bibit air yang tersedia bukan sekedar wisata itu saja yang akan kita saksikan masyarakat juga sering mengadakan ritual atau pengajian sebagai acara selametan jembatan. Selain itu kebudayaan dan atraksi khas Banten yaitu Debus atau yang lainnya ditampilkan dengan menarik.

Keramat Solear

T
angerang Keramat Solear yang berlokasi di Kecamatan Solear pecahan dari Kecamatan Clsoka, selain dikenal oleh masyarakat Kabupaten Tangerang, juga sudah dikenal oleh orang dari luar Tangerang. Pasalnya, sudah banyak , orang yang datang dari berbagai daerah tersebut untuk berziarah ke Keramat Solear.
Sesuai dengan penjelasan Juru Kunci (Kuncen, Red), Hasan (63) bahwa Keramat Solear sudah ada sejak 1552. konon sejarahnya sebagai tempat berkumpulnya para wali dalam perjalanannya dari Cirebon menuju Banten. "Secara detail, terus terang belum ada yang tahu persis sejarah sebenarnya tempat ini," terangnya.Diakui Hasan, dirinya pernah diperlihatkan secara ghaib kejadian aneh. "Pada 1967, pada siang hari saat saya mencari kayu. Uba-Uba pepohonan di sekitar Kramat hilang secara sekejap dan yang ada hanya 100 makam berupa batu-batu. Setelah 10 menit kemudian kondisi kembali normal seperti semula," katanya.
Selain itu tambah Hasan, dirinya juga pernah berjumpa Uga orang berjubah hitam dengan menunggangi kuda berbeda warna (merah, putih dan abu-abu) dan sebulan kemudian datang orang dari Cirebon yangmenceritakan hal yang sama. "Hal itu menunjukkan adanya hubungan, dengan artian bahwa keUga orang tersebut sedang melakukan perjalanan dari Cirebon dan mampir ke tempat ini. Saya juga pernah diperlihatkan sebuah istana megah yang semuanya terlihat secara mendadak dan ghaib," jelasnya.
Di Keramat Solear terdapat makam beberapa pengikut setia para wali, di antaranya Makam Syekh Mas Massad yang sering didatangi peziarah untuk melakukan doa. Makam tersebut berada di bawah pohon tua yang berusia ratusan tahun dengan dikelilingi tembok dan padepokan untuk berdoa dan terdapat ratusan kera liar sebagai penghuni hutan sekitar keramat. "Mungkin mencapai sekitar 500 hingga 600. ekor kera yang terbagi atas dua kelompok," ujar Hasan.
Keramat Solear yang memiliki luas 4 hektar dan menjadi aset , masyarakat sebagai ladang mata pencaharian selain bertani. Secara swadaya masyarakat memelihara kelestarian alam dan menjual makanan kera setiap hari libur nasional, terutama libur bulan Maulud dan libur Idul Fitri."Pernah pihak desa mendapat uang Rp 100 juta lebih dari hasil penjualan likel masuk dan parkir. Setiap tahun peziarah dari berbagai daerah selalubertambah." kata Ade Kuncen sebutan akrab Ade Gunawan yang setia menemani Hasan dalam memelihara Keramat Solear.
Ditambahkan Ade. "perilaku kera liar tidak mengganggu peziarah dan hanya meminta makanan saja. Kera tersebut juga memperlihatkan perilaku peziarah selama hidupnya. Misalnya, kalau orang yang berkelakuan suka kawin, maka kera tersebut melakukan kawin di hadapan orang tersebut. Jika orang itu memberikan makanan dari uang yang Udak halal, maka kera itu tidak mau makan makanan tersebut. Sudah banyak kejadian yang menarik dari Keramat Solear ini," jelasnya.
Pemkab Tangerang pernah merehab Keramat Solear dengan menambah bangunan di sekitar makam, namun menjadi malapetaka. "Pemborong yang mengerjakan proyek itu akhirnya bangkrut. Pernah juga Pemda menanam ratusan pohon, namun semua pohon tidak hidup. Hasil musyawarah para tokoh masyarakat menyimpulkan, bahwa Keramat Solear tidak mau menerima pembangunan yang menghilangkan keasliannya sehingga kondisinya seperti Udak diurus," ucap Ade Kuncen.
Ade menceritakan hal menarik lainnya dari Keramat Solear. "Biasanya setiap bulan Mulud. Ada pertempuran antara dua kelompok kera untuk memperebutkan daerah kekuasaan dan kelompok yang kalah akan diusir dari wilayahnya," tambahnya.Selain itu, seUap perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diadakan lomba panjat pinang bagi para kera dengan hadiah makanan kesukaan mereka. "Mereka berlomba seperti manusia, dengan memanjat pinang yang dilumuri cairan pelicin untuk mendapatkan hadiah. Pastinya seru kalau melihatnya karena tidak ada di daerah lain," kata Ade Kuncen.
Kembali Ade menambahkan, kera di Keramat Solear mempunyai proteksi sendiri secara alami. Misalnya, bila ada peziarah membawa salah satu kera, maka orang tersebut akan sakit dan obatnya hanya dengan mengembalikan kera yang dibawanya ke tempat semula. "Di sini, ada raja kera yang tidak terlihat oleh kasat mata. Pernah ada penampakan saat ada shooting acara "Mencari Jejak Misteri" di ANTV. Raja kera itu muncul dengan wujud besar dan berwarna pulih." tandasnya.Keramat Solear selain menjadi tempat untuk memanjatkan doa kepada para pengikut wali, juga berpotensi menjadi objek wisata dan sumber pendapatan daerah Kabupaten Tangerang bila dikelola dengan baik, (edd/3)



ASAL MULA MAKAM KUMAUNG


D
idaerah pasir Leneng bantar naga Cisimeut pasir kabupaten Lebak, terdapat sebuah makam yang bernama “ Makam Kumaung “ di pasir Leneng makan tersebut sangat disegani dan ditakuti oleh warga karena kemistisan dan keanehan – keanehan pada makam itu sering terjadi. Konon setiap malam jumat para maung ( macan )  sering datang / berziarah kemakam tersebut. Entah apa yang mereka lakukan hanya Allah yang maha mengetahui aktifitas yang mereka lakukan.
Menurut informasi yang saya dapatkan dari salah seorang warga Cisimeut tetapi dia sekarang tinggal di Pasir Jati.
Asal mula makam kumaung yang terletak dikampung Pasir Leneng dahulunya ada sebuah tragedy perkelahian antara seorang manusia dengan seekor maung ( macan ).
Sekitar beberapa puluh tahun yang lalu, Pasir Leneng merupakan daerah terpencil, penuh hutan, gelap gulita terlebih terkenal keangkerannya. Selayaknya hutan pasti terdapat hewan – hewan buas dan liar, dihutan ini tersohor dengan hewan maung yang sangat disegani oleh warga,. maung tersebut bukan sembarang maung biasa, dia mempunyai kekuatan magis tersendiri.
Cisimeut merupakan daerah kulon yang penuh pantangan – pantangan, pantangan tersebut yaitu “ Tidak boleh membelah kayu secara sembarangan tanpa permisi “.
Suatu hari ada seorang pemuda berbadan tinggi, hitam legam dan berambut ikal dia sangat pelupa, dia tengah mencari kayu kesebuah hutan seperti aktifitas sehari – hari dia sering mancari kayu untuk memasak.
Siang hari itu sangat panas matahari seakan bergembira tersenyum cerah, tetapi tidak bagi si pemuda pencari kayu karena dia kecewa belum mendapat satu kayupun yang bagus untuk memasak. Dia berjalan menulusuri jalan setapak. Lalu tibalah dia dihutan yang terkenal angker itu, dia lupa kalau hutan itu ada seekor maung.
“ akhirnya aku menemukan hutan, sepertinya kayu – kayu disini belum pernah aku tebang “!!! Gumamnya dalam hati.
Dasar pemuda pelupa, dia melupakan pantangan yang ada dihutan tersebut, dia tidak permisi terlebih dahulu. Satu demi satu kayu – kayu dipotong dalam hutan. Wajah si pemuda begitu senang dan tenang tanpa ada dosa. Dia tidak tahu akan ada bahaya besar didepan matanya.
Karena ulah pemuda si maung menjadi geram dan marah, anginpun berhembus kencang, daun – daun kering berserakan kemana – mana, hutan yang gelap semakin mencekam dengan auman simaung.
rrrggghh…rrhhh…” suara aumam maung yang penuh kebencian dan kemarahan.
dasar manusia laknat, kau sudah mengganggu ketenanganku, kau sudah melanggar tantangan dalam rumahku “ !!! rrghhh gumam simaung sembari mengaung.
Dikejauhan pemuda itu terlihat asik memotong kayu dan tiba – tiba “ desss…..” tubuh sipemuda ditarik oleh maung dengan kencang dan keras.
Pemuda jatuh tersungkur ketanah. Wajah yang tenang sekarang berubah menjadi pucat, keringat mulai berjatuhan dipipi sipemuda. Dia terbelalak melihat maung didepannya dengan mata menyala penuh amarah dengan tubuh gemetar dia berbicara “ pergi kau….menjauh dariku “!!
“ Wahai manusia tahukah kamu,, ulahmu telah mengusik ketenanganku dihutan ini “ jawab simaung
“ Apa salahku ???... tanya sipemuda heran
Arrghh…rrr…kau telah memotong kayu tanpa permisi kepadaku!!! Manusia lancang… dan sekarang rasakan pemberian dariku akan ulahmu
“ TIDAKK….!!! Jerit pemuda sambil lari terberit – berit karena takut diterkam maung yang buas…
Betapa naas nasib pemuda tersebut, simaung berhasil menangkap tubuhnya dengan tangan tajamnya. Perkelahian yang tidak seimbangpun terjadi. Dengan senjata seadanya sipemuda mencoba melawan terkaman simaung.
“ Rasakan ini maung sialan “ !! “ plaaak” suara pukulan kayu menghantam kepala maung
Dengan nafas tersenggal – senggal pemuda lari sekencang – kencangnya. Namun sayang seribu sayang lagi – lagi dia tersungkur ketanah, posisi badan ditanah dan maung tepat berada diatas badannya. Pemuda tidak bisa mengelak dan berbuat apa – apa karena dia tidak berdaya melawan kuatnya simaung.
Simaung dengan sigap mencakar, merobek baju sipemuda. Tanah yang hitam berubah menjadi merah dan basah akibat darah sipemuda tersebut. Harum darah segar menyerbak hutan. Tidak puas hanya mencabik – cabik tubuhnya maungpun mencabik kepala pemuda hingga leneng ( botak ). Sipemudapun tewas dengan sangat tragis.
Dia dimakamkan dan makam tersebut, tidak ada seorangpun yang tahu dia dimakamkan oleh siapa. Apakah oleh maung tersebut ataukah manusia.??? Dari sinilah warga sering menyebut makam tersebut “ Makam Kumaung “. wargapun memberi nama kampung Pasir Leneng karena perkelahian yang menyebabkan kepala manusia menjadi leneng ( botak ).
Setiap malam jumat konon ceritanya para maung datang berziarah, bahkan maung – maung tersebut sering menjerit – jerit ramai. Akan tetapi bila kita membakar menyan maung – maung itu berhenti bersuara. Satu keanehan lagi dari makam kumaung yaitu bila terkena air hujan atau banjir, tanah dari makam tersebut tidak terseret oleh air. Makam tetap kokoh seolah – olah tidak terkena basuhan air.
Dengan perkembangan zaman dan jumlah penduduk yang semakin banyak serta pola pikir manusia yang sedikit lebih modern, sekarang makam kumaung tidak begitu dianggap angker oleh warga sekitar. Warga hanya menghormati dan masih menyegani makam tersebut, karena sejarahnya. Tidak sebagian banyak warga yang masih sering mengadakan tradisi membakar kemenyan. Tradisi ini untuk memberikan petunjuk dan penghormatan kepada maung – maung itu. Kemungkinan maung – maung masih sering datang ke “ Pasir Leneng “ tepatnya ke “ Makam Kumaung “


HUTAN ANGKER

D
ikecamatan Warunggunung tepatnya didesa kampung Gunung, terdapat sebuah hutan yang tempatnya jauh dari perkampungan yang disebut “ Hutan Angker “. Mengapa hutan itu disebut sebagai hutan angker ???
Setelah saya bertanya pada salah seorang penduduk setempat yang dianggap sebagai sesepuh dikampung itu ternyata dihutan tersebut ada beberapa makam yang dipercaya oleh penduduk setempat adalah makam orang – orang Belanda yang pada Zaman dahulu pernah manjajah Indonesia. selain ada makam dihutan itu juga terdapat bangunan yang lumayan cukup besar, dan ternyata bangunan itu dipercaya banyak dihuni oleh makhluk halus. Dan menurut para saksi mata makhluk halus itu merupakan seorang sosok Pak. Ustad.
Konon waktu itu, ada seorang pemuda yang suka berjudi dan suka masang togel. Pemuda tersebut mendatangi tempat itu dan ingin menginap ditempat tersebut, alasannya dia ingin mendapatkan nomor untuk dia pasang dalam permainan togelnya. Setelah larut malam sipemuda itu tertidur, entah dalam keadaan sadar atau tidak dia melihat sesosok pak tua yang memakai jubah berwarna putih, dia juga menggunakan peci dan sorban, dan ditangannya memegang alat tasbih yang sangat besar.
Lalu ia berkata kepada sipemuda itu:
“ Hai anak muda sebenarnya aku tahu maksud kedatanganmu kemari, tapi sayang kamu mendatangi tempat yang salah. Sebaiknya kamu pulang kerumahmu dan bertobatlah, jangan sekali – kali lagi kamu kemari hanya ingin mendapatkan sesuatu yang saya tidak sukai.
Setelah pak tua tadi berbicara seperti itu, pak tua tersebut langsung menghilang. Lalu sipemuda itu terbangun dari tidurnya dan dengan cepat – cepat ia meninggalkan tempat itu. Setelah kejadian itu, sipemuda sakit dalam beberapa hari.
Dan bukan hanya itu saja, dihutan angker juga terdapat kolam besar tepatnya didepan bangunan besar itu. Disana terdapat kejadian – kejadian aneh yang penduduk setempat pernah menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri.
Pada suatu hari, ada seorang ibu yang sedang mencari anaknya. Karena hari sudah menjelang magrib anaknya belum juga pulang. Lalu, si ibu itu mendatangi rumah tetangganya karena anaknya sedang bermain disitu dan ibu itu menyuruh anaknya pulang.
Dalam perjalanan pulang, si ibu melihat benda bulat yang bersinar amat terang dari atas langit. Tiba – tiba benda itu jatuh dan masuk kedalam kolam yang berada dalam hutan itu.
Ibu tadi menceritakan kepada tetangganya tentang kejadian yang ia lihat tadi. Menurut kyai yang tinggal di kampung itu, kejadian seperti itu sudah tidak aneh lagi karena dia pun sudah sering melihat. Kejadian seperti itu akan terus terjadi setiap satu tahun sekali tepatnya setiap malam jumat, ungkap kyai itu.
Apabila benda bulat dan bersinar terang itu turun sehingga kita mengejarnya dan menangkapnya, maka kita akan mempunyai ilmu yang luar biasa dan bisa menyembuhkan orang yang sakit. Tapi, sampai saat ini belum ada orang yang mampu mendapatkannya.

Asal Mula Rumah Aneh


I
ni adalah cerita tentang sebuah rumah kosong yang telah lama tidak di gunakan oleh pemiliknya,peninggalan keluarga belanda.
     Takut…..!!! “perasanku tidak enak,semua bulu kudukku pun merinding. Ketika aku melihat isi rumah itu. “Papah,Mamah,coba liat isi lemari ini….???”
Bruk ….!!!
AKu mendengar suara benda yang jatuh, ternyata papah membuka isi lemari itu,aku merasa heran karena seisi lemari itu penuh dengan kris-kris dan foto nyi roro kidul. Batinku pun bertanya-tanya ??? “apa yang sebenarnya terjadi di rumah ini???” “nak yu kita bersihkan rumah ini agar terlihat indah dan lebih nyaman.”pinta mamah. Kamipun membersihkan seluruh isi rumah itu, seketika aku sangat terkejut melihat ada sebercak darah yang berserakan di depan kamar mandi. “darah apa ini???”
Seluruh isi rumah telah dibersihkan dan dirapihkan,indah dan nyaman,tapi batinku masih bertanya-tanya.
Malam

Jam menunjukan pukul 19:00 kami berkumpul diruang tv untuk melihat film kesukaan kami “ DIA ANAKKU “.Malam semakin berlarut,mataku tak kuasa menahannya,aku pun beranjak pergi ke kamar, ku rebahkan badan ini di atas kasur yang empuk. Bruk …!!!
Aku terkejut ketika mendengar suara itu,aku langsung berlari sambil menjerit histeris menghampiri ke dua orang tua ku. “Mamah,Papah, aku takut…!!!”ucap ku. “apa yang terjadi padamu nak???”Tanya mamah sambil memeluk badanku yang gemetaran. “aku mendengar sesuatu ada yang jatuh, akan tetapi tidak ada benda yang terjatuh di kamarku.”Papah langsung bergegas memeriksa keadaan kamar dan seluruh isi rumah,seketika aku melihat ada seekor kucing berjalan dari arah dapur. “Cuma seekor kucing nak,”jawab ayah. “tenangkan hatimu nak,percayakan semua pada allah. Ke kamarlah dan beristirahatlah.”kata mamah. Aku pun mengikuti perintah mamah,ku rebahkan kembali badan di atas kasur dan membaca do’a “ BISMIKA ALLAHUMMA AHYA WA BISMIKA AMUT “.

1 minggu kemudian

Hari demi hari berganti,kami lewati semua itu dengan penuh tanda tanya. Banyak kami temui hal-hal aneh yang berbau ghaib.
“aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah ku !!!”
Kemudian aku dan mamah berkunjung kepada salah satu tetangga untuk menanyakan kebenarannya. “tok tok tok, Assalamu a’laikum wr. wb “ “wa a’laikum salam wr. wb, silahkan masuk.”jawab pemilik rumah itu.
Kami bertanya dan menceritakan kejadian di rumah kami kepada ibu itu.
Seketika ku lihat wajah ibu itu terlihat seperti orang bingung,tak lama kemudian akhirnya ibu itu menceritakan asal mula rumah itu. “berbagai cerita aneh dari setiap orang tentang rumah itu,sebagai mana warga yang pernah mengalami kejadian aneh,mereka menganggap bahwa rumah itu berhantu.konon katanya rumah itu peninggalan keluarga belanda.terakhir kali rumah itu di tempati oleh orang pintar,namun setelah orang itu hijrah ke daerah lain, rumah itu terlihat aneh. Banyak kejadian di luar dugaan kami yang berbau ghaib.”jelas ibu itu.

                                                                                 

Asal Mula Gunung Sapengki



I
ni adalah sebuah cerita tentang adanya gunung sapengki yang dulunya ingin dijadikan sebual laut oleh seorang laki-laki yang bernama wali namun niatnya itu tidak terwujud karena wali tidak dapat menyelesaikan niatnya dengan tepat waktu.
Pada zaman dahulu ada seorang laki-laki yang sangat gagah perkasa namanya wali, ia ingin sekali mewujudkan niatnya untuk membuat sebuah laut yang amat sangat ia inginkan,namun keinginannya itu tidaklah terwujud.
Disaat penantiannya wali sangatlah bersemangat,,ia berkata ‘’ saya berjanji akan menyelesaikan semua ini sebelum pagi tiba”Ujar wali !! Disamping itu istrinya melarang suaminya (wali) untuk tidak melakukan niatnya itu,namun wali sangatlah keras untuk melaksanakan niatnya tersebut. “ Apakah kau masih ingin melakukan itu?? Tanya istrinya !!Serahkan saja semuanya padaku,aku pasti bisa untuk melakukan itu semua. Jelas wali !!
Istrinya bingung mengapa suaminya berniatan seperti itu padahal sangatlah mustahil itu dapat berhasil,istrinya hanya bisa mendoakan semoga suaminya dapat melaksanakan niatnya dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang dapat menimpah suaminya.
Satu hari lagi wali akan melaksanakan niatnya tetapi istrinya sangatlah bingung dan cemas,takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang akan menimpah suaminya.wali tampak berdiri ditengah-tengah tempat yang ingin ia lakukan dengan konsentrasi penuh,wali pun memulai pekerjaannya untuk memindahkan pasir dengan menggunakan pengki kepinggir-pinggir tempat yang ingin ia berikan pasir supaya menjadi sebuah bendungan pasir untuk dijadikan oleh wali sebuah larangan laut nantinya.
Akhirnya waktu sangatlah berjalan dengan cepat sepertinya wali tidak akan bisa memindahkan sebuah pasir ketempat tujuan namun wali bersemangat dan cepat-cepat ingin menyelesaikan niatnya itu.
KOK…KOK…KOK…KOK !!!                                                                      
Suara ayampun berkokok enggan menunjukan waktu pagi tiba,namun ia menghi raukan suara ayam tersebut karena ia pasti bisa menyelesaikannya sebelum pagi tiba.sungguh aneh waktupun sangat cepat berjalan, langit mulai menunjukan akan datangnya pagi .
Wali bersemangat mengangkut pasir dengan pengki,belum satu pengki pun ia selesaikan perjalananpun masih jauh ketempat tujuan wali cepat-cepat berlari namun perjuangannya untuk memindahkan pasir tersebut  pun gagal.pagi telah tiba, waktu ia berlari ia terjatuh didekat tempat yang ingin ia berikan pasir itu dan akhirnya ia tidak bisa menyelesaikannya dan hanya bisa membawa pasir sepengki,pasir itu pun berwujud seperti gunung,maka dinamakanlah sebuah gunung tersebut dengan nama gunung sapengki dan orang-orang mengenalnya sekarang dengan sebutan gunung sapengki.


ASAL MULA BOJONGMANIK
P
ada zaman dahulu kala daerah Bojongmanik diapit oleh dua sungai yang sangat besar dan diantara dua sungai  yang sangat besar itu ada daratan yang terletak ditengah-tengah sungai tersebut. Didaratan tersebut dihuni oleh sepasang suami istri. Mereka  merawat serta menjaga  daratan itu. Selain itu juga, mereka menggarap lahan tersebut sebagai bahan makanan sehari-hari yaitu berupa tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah, singkong, dan sebagainya. Setelah panen pasangan suami istri itu menjual hasil panennya pada warga dikampung tersebut yang jaraknya sekitar 200 km. setelah dagangannya habis mereka langsung pulang. Menurut warga sungai yang ada didaerah mereka tersebut sangat angker serta banyak binatang buas didalam airnya. Misalnya buaya dan ular. Buaya tersebut bisa memangsa siapa saja yang dia temui. Sedangkan ular didaerah itu bias membendung air sungai sehingga terjadi banjir yang sangat membahayakan keselamatan suami istri itu. Bahkan dapat menimbulkan gagal panen. Didaerah Bojongmanik banyak menyimpan barang-barang yang sangat berharga dan sangat mahal. Nama Bojongmanik berasal dari kata Bojong dan Manik. Bojong artinya daratan yang ada diantara dua sungai, sedangkan Manik artinya barang-barang yang sangat unik. bojongmanik merupakan daerah yang kaya akan hasil alamnya seperti batu bara. Hingga saat ini pun penambangan batu bara disana masih berjalan dengan pesat.
Bahkan didaerah Bojongmanik juga banyak berlimpah emas. Kalau kita bisa mengambilnya kedalam tanah, tapi itu semua hanyalah cerita. Anak-anak zaman sekarang tidak mengetahui kebenarannya. Mungkin benar mungkin juga salah. Bojongmanik memang mengandung banyak hal yang tidak diketahui oleh banyak orang. Diantaranya ada jimat-jimat yang mempunyai kekuatan gaib dan dapat menyembuhkan penyakit. Bojongmanik hingga sekarang masih banyak dikunjungi oleh para pengunjung dari daerah lain. Mereka sengaja datang kesana untuk melihat dan menikmati pemandangan yang ada disana. Suasana yang indah dan sejuk diatas bukit tersebut dapat membuat hati menjadi tenang. Bukit tersebut bernama Bukit Gunung Telaga. Diatas bukit itu terdapat 7 sumur yang mempunyai kegunaan masing-masing. Diantaranya sumur yang pertama dapat membuat orang cepat dapat jodoh. Sumur yang kedua dapat mencegah penyakit yang dapat menyerang hama padi. Sumur yang ketiga dan keempat dapat mempermudah mencari rezeki. Sumur yang kelima dan keenam dapat berkhasiat sebagai pesugihan. Sedangkan sumur yang ketujuh untuk para remaja agar terlihat lebih bercahaya.
Akan tetapi, kalau kita mau berkunjung kesana harus melalui penjaga Gunung Telaga tersebut. Penjaga itu bernama Bapak Pulung. Dia tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Selama menjadi penjaga gunung tersebut dia selalu berpesan agar pengunjung tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan daerah disana. Karena kalau mereka melanggar pesan itu maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

                                                                                                               


ASAL MULA WARUNGGUNUNG

W
arunggunung adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak, nama Warunggunung di angkat dari nama warungnya Aki Darukman. Pada zaman dahulu aki Darukman adalah seorang pedagang buah-buahan yang terkenal akan buahnya yang segar dan manis.pada zaman itulah Aki Darukman sangat di percaya oleh kalangan para raja-raja,karena setiap kiriman buahnya ke kerajaan selalu membawa buah-buahan yang segar dan tepat waktu, akan tetapi panggilan semua raja dan pengikutnya memanggilnya dengan nama lain yaitu Aki Hunung, karena Aki Darukman memiliki Tahi Lalat di pipi kanannya sehingga berubah nama menjadi Aki Hunung.
Pada masa itu Aki Hunung selalu mengirimkan buah-buah nya setiap minggu ke kerajaan serang,karena seringnya mengantarkan buah-buahnya ke kota serang Aki Hunung kelelahan dan jaruh sakit sehingga ia mengakhiri kiriman buah nya ke kerajaan serang,karena ia mata pencaharian nya hanya sebagai penjual buah-buahan Aki Hunung dan istrinya pun memutuskan untuk menjual buah-buahannya di depan rumahnya di tepi jalan raya antara Rangkasbitung dan Pandeglang, hari demi hari warung buah Aki Hunung semakin ramai akan pembeli buah-buahnya,
Suatu hari raja serang ingin berkunjung ke daerah rangkasbitung, ketika sang Raja dan prajuritnya tiba di Pandeglang sang Raja dan prajuritnya meraka kelelahan dan sang Rajapun ingin menyantam buah-buahna yang segar-segar, ketika sang Raja mengingin kan buah-buahnan itu ada seorang prajurit yang memberitahu kepada sang Raja kalau di daerah Rangkasbutung ada penjual buah-buahan yang terkenal dengan buahnya yang segarsetelah Raja tahu, Raja pun langsung berangkat menuju Rangkasbitung dengan di ikuti oleh prajurit-prajuritnya, ketika di perjalanan menuju rangkasbitung sang Raja melihat Warung yang menjual berbagai jenis buah-buahan yang segar,dan prajurit pun memberi tahu kepada Sang Raja. Prajurit berkata “sang raja akhirnya kita sampai di tempat pedagang buah” Dan akhirnya sekarang nama sampai menjadi sebuah tempat simpang tiga di daerah tersebut.dan sang Raja menyebutnya kampong itu dengan nama kampong ci buah dan warung Aki Hunung di beri nama Warung Ki Gunung.dan sampai sekarang daerah tersebut menjadi Warung Gunung.



Asal mula bendungan lama pamarayan

B
endungan lama pamarayan asli di buat pada jaman belanda di bangun pada tahun 1901. Cerita ini di dukung fakta yang ditulis dialmanak yang tertera salah satu pintu air yang teronggak dalam gudang, berdasarkan data di almanak pembangunan bendungan lama diselesaikan setelah 13 tahun 1918, Pendiri bendungan lama pamarayan yaitu berNama Ki Masbuang yang bertangan bolong.
     Bendungan atau dam pamarayan merupakan salah satu peninggalan arsitektur masa colonial belanda di pamarayan yang masih kokoh berdiri. Bendungan lama memiliki 10 buah pintu pengatur air terbuat dari lemperan baja yang masing-masing diapit oleh tiang-tiang kokoh dengan tiga menara bangunan berbentuk menara,pemerintah belanda menggunakan rantai mirip rantai motor yang berukuran besar. Sepuluh rantai dikaitkan pada roda gigi elektronik yang terletak di bagian atas bendungan, fungsinya sebagai ruang mesin untuk menurunkan dan menaikan pintu-pintu air tersebut.
      Bendungan pamarayan lama bertugas untuk mengalirkan irigasi kewilayah persawahan banten dengan keseluruh irigasi,selain untuk mengairi persawahan sungai ciujung di pakai warga untuk mencuci mandi dan memasak.
      Meski sudah berumur kurang lebih 193 tahun, bendungan lama pamarayan masih berdiri kokoh. namun saat ini sudah tidak difungsikan kembali sehingga di belokan dan dialihkan air Sungai Ciujung ke bendungan baru pamarayan yang di bangun pada sisi kiri bangunan bersejarah itu. Lantaran sudah tidak di pakai keberadaan Bendungan Pamarayan Lama tidak terurus. Di beberapa bagian bangunan bersejarah ini sudah rusak. tidak hanya itu,beberapa bagian bangunan sudah mulai dijarah warga karna memiliki nilai ekonomis tinggi. Dan masyarakat itu menjualnya kiloan,”ujar abah adung  selaku penjaga bendungan lama pamarayan
     Menurut Abah Adung, warga terpaksa menjarah karna pemerintah tidak serius menjaga kelestarian bendunan pamarayn lama sehingga seperti bangunan tidak bertuan.”sejak bendungan lama ditutup sejak itu dibiarkan begitu saja.”katanya.
    Bendungan yang semula direncanakan sebagai bendungan tetap, setelah dikerjakan slama lima tahun dirubah untuk dibangun menjadi bendungan gerak. Selain itu pembangunan bendungan yang semula direncanakan dibangun langsung diatas tanpa perlumembuat saluran pengelak,ternyata setelah 4 tahun pembangunan berjalan selalu menglami kegagalan dalam pembuatan sumur sehingga diputuskan untuk membuuat saluran pengelak.
     Pada masa pemerintah belanda membangun  irigasi Ciujung pamarayan, di daerah telah di bangun irigasi kecil yang sangat sederhana. Saluran irigasi tertua adalah yang di bangun oleh sultan ageng tirtayasa pada abad ke-17 yang di kenal sebagai kanal sultan. Pembangunan pisik jaringan irigasi baru dimilai pada tahun 1905. Bangunan utama irigasi ini berupa sebuah bangunan di dekat desa pamarayan dikali Ciujung. Karna itu dinamakan Bangunan Pamarayan,jaringan irigasi dinamakan irigasi pamarayan.
                                                                                                


ASAL MULA GUNUNG KENCANA


P
ada zaman dahulu ada sebuah keratin di sebuah gunung kecil yang di huni oleh seorang raja yang baik hati lagi bijaksana yang bernama bah payung sapunegara. Kearifan dan kebaikan hatinya turun kesifat anaknya yang bernama prabu kidang kencana.
Raja bah payung sapunegara mmberikan tahta kerajaannya pada putrid kidang kencana putrid semata wayangnya untuk memipin kerajaannya, dalam kepemimpinnya beliau terkenal dengan ratu yang paling adil, agung , kebaikan hatinya sama dengan kecantikan wajahnya yang mempesona. Keratin kencana pun semakin makmur dan sejahtera dari tahun ketahun. Pada suatu hari prabu surya kencana, dia adalah seorang raja dari keratin Cirebon, sedang ertandang untuk menghadiri undangan dari ayah handanya, bah payung sapu Negara alangkah takjubnya dan terpesonanya ia oleh kecantkan putrid kidang kencana maka raden surya kencana pun meminta sang putrid unuk menjadi istrinya, putrid kidang kencana meminta waktu untuk menjawab pinangan dari raden surya kencana. Sang putrid meminta saran kepada ki buyut gayung sebagai penasehatya.
Wah putri itu pertanda baik jika putrid menrima pinangan dari raden surya kencana dan akan semakin kuat saja dua keratin, terlebih keratin yang putrid pimpin”kata penasehat. “ baiklah ki saya akan menerima pinangan dari raden surya kencana “. Kata putrid kidang kencana senang. Keesokan harinya putrid memberitahukan pada raden surya kencana bahwa beliau menerima pinangannya tapi putrid mengaukan syarat ,Raden surya kencana harus membuat terowongan pada sebuah batu yang ada dihalaman keraton karena untuk memudahkan jika mau berpergian antara keraton kencana dan keraton Cirebon. Pada akhirnya merekapun menikah dan setelah menikah nama putri kidang kencana diganti dengan nama suaminya Nyai surya kencana.tetapi batu  itu didalamnya ada unsure mistis( magis) yang tidak semarangan orang bisa melihat dan mengetahuinya, hanya orang-orang yang memiliki kesaktian mandra guna saja yang dapat kesana. Tapi banyak sekali kerajan-kerajaan lain yang tidak suka dengan kejayaan dua keraton tersebut. Dan raden surya kencana memerintahkan patihnya yang bernama kiyai ageng serang gunung kencana bersama puranya Eang mandala untuk menumpas ngkara murka terjadilah pertempuran yang terkenal orang-orang menyeutnya kuda tarung ( bertarung dengan menunggangi kuda ). Akhirnya keraton kencana dan keraton direbon pun semakin makmur dan sejahtera mereka pun hidup bahagia.
Nama putri kidang kencana selanjutnya menjadi putri Nyai surya kencana sementara raden surya kencana namanya menjadi nama keraton surya kencana, dan konon katanya keraton tersebut benar adanya tapi diselimuti hal-hal mistis yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata, dan sebuah pegunungan kecil sekarang bernama gunung kencana yang di ambil dari nama kiyai ageng serang gunung kencana dan anaknya Eang mandala yang sekarang namanya dipakai sebagai nama terminal yang ada di Rangkasbitung.


ASAL MULA KERAMAT PEMATANG SIE GARENG

S
ebuah desa yang menggantung di tenggorokan bagaikan beban. Disnalah aku rawan dan aku beri makan hantu-hantuku dan hantu-hantuku yang mengapung seperti kuda-kuda hitam dalam mimpi yang berkepanjangan. Disitulah roh halus akan datang menemui todurku seperti apa yang di tulis di dalam cerita ini. Pematang si gareng adalah sebuah cerita  ini berbentuk mistis dan gaib, karena pada jaman dulu ada sebuah cerita tentang seorang keluarga hidup  tidak mampu di sebuah desa  perkampungan yang terletak di desa barengkok RT 04 RW 12 kecamatan wanasalam.
Disitulah mereka hidup dan membina sebuah keluarga seorang bapak yang bernama sa’idi dan ibunya bernama jamis, mereka adalah pasangan yang sangat bahagia dan memilki cinta sejati yang sangat kuat, namun mereka hidup serba kekurangan dan serba kesusahan untuk mendapat kan sesuap nasi saja. Tapi mereka tak pernah menyerah dan mengeluh. Sa’idi  sebagai seorang suami pun selalu berusaha untuk mencari nafkah untuk istrinya dan istrinya pun selalu ikut bekerja dan membantu sa’idi.
Saidi dan jamsi selalu hidup kesusahan  dan kesengsaraan karena pernikahan mereka awalnya tidak direstui oleh kedua orang tuanya karena masalah ekonomi  dan usia mereka masih muda namun mereka tetap memaksa  dan bersih keras untuk menikah saja sehingga mereka menikah  dan hidup seadanya saja tanpa dukungan orang tua mereka masing-masing. Disitulah saiji dan jamsi hidup seadanya dan setelah  lama kelamaan kira-kira 2 tahun mereka masih belum  mempunyai anak.
Setelah 3 tahun usia pernikahan saiji dan jamsi diberi karunia oleh tuhan bahwa jamsi telah hamil. Begitu mereka hidup kebahagiaanya mereka mempunyai anak walupun mereka hidup serba kekurangan dan kesusahan saja. Namun dalam kehamilan jamsi  itu menimbulkan keanehan seperti munculnya mahluk halus menemui jamsi dan jamsi pun sering keurupan. Dan jamsi meras aneh terhadap bayi yang kandungannya itu karena terkadang bayinya seperti mengamuk-ngamuk dan membebani jamsi untuk beraktifitas.
Setelah tuuh hari dalam 7 bulan jamsi belum juga melahirkan di situlah saidi selalu berpikir aneh terhadap terhadap kehamilan istrinya itu. Sehingga saidi itu selalu bertanya  dan terus kepada paraji namun tak ada yang bias menjawab dan bias membantu kelahiran jamsi.  Kemudian saiji berpikiran untuk membawa istrinya ke dokter hanya untuk bis amenjawab belum saatnya melahirkan. Saiji pun putus asa harapan dan membiarkan istrinya untuk tetap mengandung kehamilanya itu.
Menginjaklah pada 9 bulan disitu lah jamsi merasakan sesuatu yang beda terhadap kandungannya itu merasakan keanehan  ternyata jamsi  mau melahirkan pada malam jumat jam 01:09. Melahirkanlah jamsi dengan keadaan malam mencekam hening dan bulan tak menyinari malam itu, namun jamsi melahirkan anaknya itu dengan keadaan tidak selamat anaknya meninggal dunia, dan saidi pun sangat kaget dan sok sekali bahwa anaknya meninggal dunia dan yang aneh membuat bikin saidi sok itu anaknya tidak berbentuk manusia melainkan seperti si gareng yang ada di dalam sebuah cerita wayang golek yang bersaudara dengan si cepot. Dewala dan gareng, saiji sengat trauma sekali, dari kelahiran anak mereka itu timbulah isu-isu dari masyarakat yang bilang bahwa kelahiran itu tidak wajar dan masyarakat selalu takut dan resah untuk melakukan aktivitasnya.
Kemudian anak saidi dan jamsi itu di kuburkan di sebuah pemeatang tanjakan tempatnya di disa barengkok kecamatan wanasalam, bahwa makam anak dari saidi dan jamsi itu mirip si gareng dan tempat pemakamannya itu pada posisi tanjakan dan pematang sehingga disebut pematang si gareng.
Semenjak di kuburnya si gareng itu kemudian menimbulkan kembali kepercayaan bahwa kuburan si gareng ini bias mendapatkan kekayaan sehingga banyak masyarakat yang memuja dan menyembah makam si gareng dan masyarakat juga menganggap kuburan sebagai keramat. Dan kini ada seorang kuncen yang menjaga keramat itu namanya pak aep sarko ia sehari-hari bekerja sebagai petani dan membuat gula merah. Pak aep pertama di jadikan kuncen karena pak aep yang pertama menyembah dan memuja makam si gareng itu. Karena pak aep sudah membuktikan bahwa ia sekatang hidup berkecukupandari awalnya pak aep ini hidup sederhana namun ketika ia memuja keramat itu ia mendadak hidup berkecukupan.
Dari semenjak itulah pak aep di jadikan kuncen keramat si gareng dan masyarakat pun selalu ketakutan ketika malam hari melewati keramati itu. Banyak yang bilang di tempat itu suka ada penampakan makhluk halus sehingga menggemparkan seluruh masyarakat, sedangkan saidi dan jamsi mereka hidup berkecukupan juga hidup mereka berubah karena penghasilan dari keramat itu dan saiji pun menjadi seorang bos padi yang banyak uangnya dan mereka hidup bahagia. Itulah cerita dari kisah keramat pematang si gareng .


ASAL MULA SEJARAH COKEL

P
ada zaman dahuhu disebuah desa yang kecil, didaerah yang rindang kecamatan lebak, terjadi peristiwa aneh namun nyata bahkan menjadi tradisi sampai sekarang. Yang mana penduduk masyarakat setempat selalu melaksanakan satu adat yang harus dilaksanakan setiap tahunnya. yang mana tepatnya 10 muharam masyarakat kampung cokel namanya, selalu mengadakan ziarah bersama menyembeli kerbau untuk persembahannya, bahkan anak-anak dan cucu mereka yang merantau di kejauhan  harus pulang dan melaksanakan  tradisi tersebut. Karena,  konon jika tidak pulang dan mengikuti adat tradisi tersebut dan mendapatkan musibah yang tentu namun akibat itu akan merugikan orang dan keluarga tersebut dan juga setiap hari itu tiba ziarah atau biasa masyarakat setempat menyebutkan dengan sebutan ngembang.
Banyak penduduk dari berbagai kampung lain berduyun-duyun berdatangan kekampung cokel, untuk ikut serta dalam tradisi ngembang tersebut. Bukan hanya itu dicokel juga setiap melaksanakan tradisi ngembang harus menyembelih seekor kerbau sebagai persembahan untuk bogat mereka, kalau tidak kerbau diganti dengan yang lainnya, konon katanya musibah akan datang dan  curiga penduduk sekampung kenapa bisa seperti itu??? menurut nara sumber yang ada:
Sejarah terjadinya tradisi ziarah atau yang sering disebut ngembang, karna pada zaman dulu nenek moyang atau sesepuh dicokel pada waktu itu sangat terkenal akan kekayaannya, sangat kayanya beliau mempunyai 40 ekor kerbau yang bagus dan sehat-sehat. Namun pada saat beliau berpergian dan pada suatu ketika ditengah perjalanan beliau menemukan masalah yang sulit dimengerti oleh akal beliau dengan kerbau-kerbaunya harus melintasi suatu jembatan gantung yang sulit dilewati oleh kerbau-kerbaunya. Beliau berfikir suatu jembatan hanya sebagai batasan pemisah tetapi keinginan dalam hatinya, yaitu persatuan dan pada saat itu dalam hatinya” seandainya jembatan ini ada tentu kampung yang satu dengan yang satunya lagi bersatu bersama mencapai cita-cita yang searah, yaitu membentuk ukhuwah islamiyyah yang lebih berat.
Namun apa yang terjadi keinginan dalam hati tidak sesuai apa yang diharapkan sebuah jembatan gantung yang dibawah sungai yang mengalir, yang diisi oleh buaya-buaya ganas dan buaya itu memahami apa yang diinginkan oleh syeh tersebut ,maka buaya itu pun mengambil keputusan dan berbicara “Wahai orang kaya jika kau menginginkan dua kampung ini bisa menjadi satu, aku mampuh melakukannya dengan syarat semua hewan atau kerbau yang kau miliki harus kau serahkan tuk dijadikan tumbal untuk kesejahteraan sungai kami. Maka kami pun akan pergi dan sungai ini pun bisa menjadi suatu keindahan yang bisa orang nikmati dengan adanya jembatan, dari situh syeh menyetujui dan akhirnya dua kampung yang terpisah pun bisa menjadi satu serta masyarakat pun bersatu membentuk penduduk baru dalam satu wadah.
Makannya dari kisah ini masyarakat kampung cokel hingga saat ini selalu melakukan tradisi yang disebut ngembang. Demi menghormati pengorbanan syeh tersebut  dan demi kesejahteraan merekapun ikut serta dalam ziarah serta menyembelih seekor kerbau untuk dijadikan  persembahan. Dari kisah tersebut maka masyarakat setempat mengadakan ziarah ngembang yang merupakan tradisi setiap setahun sekali tepatnya 10 muharam hingga saat ini masyarakat setempat ikut serta dari pengorbanan syeh itu yang begitu kaya yang sudah mengorbankan jiwa dan raganya sehingga terbentuknya jembatan gantung dan keinginannya untuk menyatukan dua kampung menjadi satu tercapai dengan pengorbanan yang luar biasa, demi menghormati perjuangannya maka pendudukpun mendoakan atau ziarah dalam bentuk tradisi setiap tahunnya yang hingga sekarang masih berjalan yaitu ngembang .


TAMAN ANGKER

D
ahulukalasekitartahun 1997 adasebuahmitos yang konon katanya sangat menyeramkan, dan nama tempat tersebut adalah perumahan Bumi Indah Permai yang berada di jalan Siliwangi. Di tempat ini dahulu bukan perumahan atau komplek yang seperti sekarang . Tetapi sebuah area persawahan yang konon katanya angker atau banyak dihuni oleh mahluk gaib. Sebelum dibangun menjadi sebuah perumahan seperti sekarang ini ,suasana di tempat ini begitu mistis. Sangat terasa sekali  dengan adanya kejadian - kejadian aneh yang selalu mejadi perbincangan warga di sekitar area komplek ini. Karena tempat ini daulu belum berpenghuni seperti sekarang, jadi tempat ini dihuni oleh makhluk halus seperti jin, setan dan sejenisnya. Maka takheran tempat ini selalu mempunyai kisah - kisah yang membuat orang - orang takut dan penasaran dengan kebenaran makhluk – makhluk gaib tersebut.
Dengan suasana yang menyeramkan dan hamparan sawah sekaligus pepohonan besar yang menjulang tinggi seakan – akan menutupi langit, dan aura mistis begitu kental menghampiri setiap orang yang melintas di tempat ini. Konon katanya setiap malam tiba selalu ada kejdian aneh yang menyeramkan seperti suara – suara hantu atau kuntilanak tertawa yang di iringi dengan suara – suara lain yang menabah merinding bulukuduk setiap orang yang mendengar atau melintas di sekitar perumahan ini. Dan begitu banyak keanehan - keanehn lain yang lebih menyeramkan yaitu penampakan sosok makhluk halus atau setan seperti tuyul, pocong, dedemit, hantu kepala bunting dan lain –l ain. Makhluk – makhluk tersebut sering menampakan dirinya setiap hari apabila malam telah tiba yang membuat suasana semakin mencekam. Dan sering menampakan wujudnya yang menyeramkan.
Warga sekitar pun sering melihat beberapa penampakan di tempat tersebut, Pernah suatu hari ada seorang warga yang melintasi tempat tersebut dan melihat sesosok makhluk halus yaitu wanita berbaju putih dan berambut panjang terurai yang sedang berayu - ayun di pohon besar. Makhluk tersebut menatapnya dari jarak jauh sambil tertawa dan terbang begitu saja entah kemana seperti menghilang. Lalu    orang tersebut lari ketakutan sambil membaca doa dan keesokan harinya langsung menceritakan kejadian tersebut pada warga sekitar tentang apa yang dialami semalam ketika melewati tempat itu.  Waga pun geger dan kejadian tersebut menjadi pembicaraan hangat di daerah setempat.
Semenjak kejdian itu ada warga yang penasaran dan tidak percaya dengan apa yang diperbicangkan warga selama ini. Dia bernama Pak Tono. Dan tiba saatnya tepat pada malam jumat keliwon, Pak Tono sengaja melewati tempat angker tersebut tepat pukul 12 malam beliau sedang ada tugas ronda dan sengaja ingin membuktikan kebenaran makhluk halus di tempat tersebut. Dan benar ternyata Pak Tono melihat sosok makhluk hitam tinggi besar tanpa kepala berjalan sambil menenteng kepalanya sendiri. Betapa terkejutnya diasaat melihat hl tersebut. Dialangsung berteriak dan mengumpulkan warga yang lain agar melhat kejadian tersebut. Sungguh kejadian itu menjadi perbincangan yang semakin mencekam oleh warga setempat. Dengan kejadian itu warga mempercayai tempat tersebut angker, karena bukan sekali dua kali kejadian penampakan tersebut. Tetpi sering sekali setiap malam warga yang lain pun selalu mendengar suara – suara aneh dari tempat tersebut. Maka tak heran tempat ini di sebut angker.
Setelah selang beberapa tahun kemudian tempat tersebut akhirnya dibangun menjadi area perumahan atau komplek. Dan setelah dibangun banyak warga dari luar membangun rumah atau menempati rumah - rumah di area tersebut. Karena sudah dibangun perumahan jadi tempat tersebut tidak terlalu menyeramkan seperti dulu lagi. Kini berjejer rumah – rumah tingkat yang memadati tempat ini. Walaupun sudah berubah tempatnya tidak terlihat menyeramkan lagi seperti dulu, tetapi tetap tempat ini selalu saja ada kejadian – kejadian aneh seperti dulu, namun hanya saja tempat dan suasananya berbeda tidak terlalu mencekam seperti dulu. Dan di tempat ini selain dibangun rumah – rumah bertingkat, dibangun juga fasilitas lain seperti taman yang dilengkapai dengan lapangan bulutangkis, volley, posronda dant empat bermain anak. Nah tempat inilah yang sekrang jadi perbincangan warga yang menempati area perumahan ini. Karena dulunya tempat ini adalah persawahan atau hutan karena banyk terdapat pepohonan tua yang tinggi maka tak heran tempat ini masih mengandung unsur mistis yang tak mudah hilang meski telah berubah.
Ditaman inilah kejadian – kejadian aneh terjadi. Walaupun tak sesering dulu tetapi ada saja kejadian ganjil yang ada. Misalnya penampakan dan suara – suara menyeramkan ditengah malam masih selalau ada, apa lagi malam jumat tiba. Konon katanya ditaman ini beberapa orang sering melihat penampakan makhluk halus seperti wanita berbaju putih dan bermabut panjang sedang menumpang kuda hitam mengelilingi taman ini, dan tuyl yang sedang bermain atau berlari – lari di sekitar taman, atau sosok harimau putih yang besar  menyeramkan. Entah benar atau pun tidak tetapi bukan hanya satu atau dua orang saja yang melihat penampakan menyeramkan tersebut. Dan kini warga komplek digegerkan lagi dengan adanya makhluk tersebut yang masih suka menampakan wujudnya. Walaupun tidak mengganggu keberadaan warga namun tetap saja makhluk – makhluk ini sangat meresahkan apalagi membuat warga ketakutan.
Setelah kejadian itu disusul lagi dengan kejadian menyeramkan, yaitu ada sekelompok anak-anak muda ya itu Yudi dan kawan - kawannya, di komplek ini yang berencana untuk lari pagi di hari minggu. Mereka keluar rumah sekitar jam 04.30. Tiba – tiba setelah pemuda – pemuda tersebut berada di taman angker itu, mereka melihat sesosok perempun dibalik pohon duduk sambil membalikan badan. Mereka kira itu seorang ibu -  ibu yang sedang menyepu di pagi hari. Ternyata itu adalah sosok makhluk gaib berwujud prempuan, berembut panjang, dan memekai baju mereh. Setelah melihat penampakan tersebut mereka lansung lari ketekutan dan kembali kerumah masing - masing.
Kejadian – kejadian inilah yang membuat taman ini disebut angker. Padahal di siang hari taman ini begitu indah, asri, sejuk, dan banyak anak –anak serta orang tua atau warga setempat yang suka berduduk –duduk santai menikmati keindahan taman tersebut. Tetapi di malam hari tempat ini berubah suasana menjadi mencekam, apabila jam 12 malam atau lewat tengah malam tiba. Belum ada kepastian tentang asal usul makhluk gaib yang ada di tempat ini.
Namun yang jelas taman ini masih sering ada penampakan makhluk halus yang sangat menyeramkan. Padahal pohon – pohon besar dan area persawahan sudah di ubah menjadi tempat perumahan, tetapi tetap tak mengubah kisah - kisah yang menakutkan setiap malamnya.


“PESANTREN YANG ANGKER”

S
etelah saya mewawancarai Bapak Sanusi, S.Pd. tentang Pesantren yang berada di Kecamatan Cikulur, hampir keseluruhan angker. Bahkan yang lebih terkenal adalah keangkerannya, dan yang sering diceritakan oleh orang-orang disekitarnya yaitu Pesantren LA-TAHZAN. Di pesantren LA-TAHZAN pernah ada seorang santri yang meninggal di Pesantren, dan ia sering muncul tiba-tiba di tangga pesantren itu, dia ingin melihat teman-temannya, dan bukan hanya itu saja yang membuat para santri ketakutan, dikamar mandi juga sering muncul seorang nenek-nenek yang bermuka hancur. Dan sering juga para santri yang kemasukan syetan yang ada di Pesantren itu. Hanya ingin mengganggu anak-anak agar keluar dari pesantren atau hanya ingin menampakan diri, yang jelas dengan sering adanya mitos-mitos seperti itu sedikit demi sedikit jumlah santri semakin berkurang.
Setelah itu ada kejadian seorang santri yang sedang tidur tiba-tiba dipindahkan tidurnya ke atas kuburan yang amat sangat jauh keberadaanya dari pesantren. Setelah kejadian itu hampir seluruh santri pindah dari pesantren itu, yang tersisa hanya sekitar 23 orang santri saja. Itupun hanya santri-santri yang berada di kelas akhir saja seperti kelas 3 SMP dan 3 SMA. Setelah itu lama kelamaan jumlah santri mulai bertambah kembali, tapi di pesantren itu masih tetap angker.
Sering para santri mendengar tangisan anak kecil di malam hari, tapi santri yang sekarang tidak ada yang pindah gara-gara ketakutan. Sebenarnya pesantren itu baru didirikan sekitar tahun 2008. Akan tetapi pesantren itu dulunya adalah kuburan dan hutan, dan mungkin sering terjadi hal-hal yang menyeramkan karena dulunya pesantren itu adalah kuburan dan pernah ada kejadian ketika seorang santri sedang membersihkan lemarinya, tiba-tiba tangannya menyentuh sesuatu yang basah, dengan cepat dia menarik tangannya, dia kaget ketika melihat kelima jarinya belepotan karena tinta yang dia sendiri tidak tahu dari mana asalnya tinta itu.
Ketika malam semakin larut para santri tidak ada yang berani berkeliaran di lingkungan pesantren sendirian, yang bertugas untuk rondapun tidak aktif karena mereka ketakutan karena sering mendengar tangisan-tangisan anak kecil. Sebenarnya kejadian-kejadian seperti itu membuat para santri yang tadinya rajin sholat pada malam hari (tahajud) menjadi berkurang kerajinannya. Lalu setelah banyak kejadian-kejadian yang menyeramkan itu ada inisiatif dari seorang santri untuk mengadakan pengajian di malam hari yang tadinya hanya diisi dengan Muhajahah (belajar).
Setelah beberapa bulan tidak ada kejadian-kejadian yang mengerikan, muncul lagi berita tentang tuyul yang pada saat itu sedang menjadi pembicaraan banyak orang tidak hanya santri tetapi warga sekitar pesantren. Banyak dari para santri yang sering kehilangan uang dan ada yang pernah melihat kalau yang mengambil uang mereka adalah tuyul, bukan dicuri oleh sesama santri atau siapapun.



ASAL-USUL KAMPUNG KADONGDONG

Kadongdong adalah nama kampong kecil terletak di Desa Nameng yang letaknya dari kota Rangkasbitung. Asal-usul terjadinya kampung Kadongdong tersebutlah riwayat orang-orang zaman dahulu kala.
Sejarah ini diceritakan oleh leluhur desa ini, menceritakan terjadinya sebuah nama Kp. Kadongdong. Mulanya, banyak terdapat pohon Kedongdong di mana-mana. Anehnya pohon kedongdong itu musiman setelah musim berbuah terjadinya banyak ulat.
Rang-orang di sekitar kampung ketakutan pada ulat. Akhirnya pohon kedongdong itu di tebang, karena ulatnya tidak terkuasai dan terlalu banyak menjalar ke mana-mana. Akan tetapi, buah kedongdong terkenal dagingnya yang berduri tapi buahnya enak. Buah kedongdong sendiri banyak dimanfaatkan oleh orang-orang dijadikan makanan asinan. Semula buah kedongdong akan dilestarikan tetapi karena banyak ulat bulu, maka membuat warga ketakutan.
Pohon kedongdong yang tinggi besar dengan buah yang lebat banyak disukai orang. Sampai ekarang orang-orang masih penasaran dengan kp. Kadongdong dan yang paling anehnya lagi, selain buah kedongdong yang banyak digemari oleh orang-orang. Penduduk kp. Kadongdong juga banyak disukai oleh orang-orang, mungkin ini pengaruh dari buah kedongdong. Bukan itu saja kampong Kadongdong juga terkenal dengan penduduknya yang ramah dan hasil pertaniannya yang lumayan banyak. Di antara hasil pertaiMillBya itu ada padi, palawija, pisang, dll.
Sering kali orang bilang Kp. Kadongdong banyak buahnya padahal tidak. Hanya sebuatannya saja, di mana kampong ini tersebutlah. Nama buah kedongdong dengan sebutan kampung. Begitu pula orang-orang yang sering mneyebut nama kampung ini dengan sindiran semaunya dan warga setempat tidak pernah merasa terganggu dengan sindiran tersebut.
Hal yang paling menakutkan di kampung Kadongdong ialah tentang hantu di pohon buah Asem. Banyak orang-orang yang lewat di sana ketika sudah larut malam diganggu oleh hantu tersebut. Saya juga pernah mengalami, ketika waktu pulang kerja di pabrik, kira-kira pukul 1 malam saya ditertawakan oleh sesosok perempuan mungkin jenis "Kuntilanak" perkiraan saya waktu itu. Pada waktu itu saya pulang larut malam, bagian sip 2. saya pulang karena izin sakit. Pada waktu itu saya merasa sangat ketakutan. Suara permpuan itu semakin lama saya dengar semakin kecang suara wanita itu. Degan keadaan yang menakutkan itu kemudian saya membaca dia dalam hati saya dan syukur alhamdulilah suara yang menakutkan itu tiba hilang dengan sendirinya. Dan dengan perasaan yang masih takut, saya langsung pulan ke rumah dengan keadaan selamat.
Demkianlah tentang cerita kp. Kadongdong yang sangat misterius itu. Dan sampai sekarang hantu yang berada di pohon Asem itu masih sering iseng mengganggu orang-orang yang lewat pada malam hari.




SYEH ARYA MANGUN YUDA
(Legenda Kampung Malangnengah)

Syeh Arya Mangun Yuda adalah seorang ulama terkenal di Banten. Beliau (Syeh Arya Mangun Yuda) diberikan tugas oleh gurunya ke Lebak untuk menyebarkan agama Islam yang waktu itu agama yang baru di Banten. Banten waktu itu merupakan sebuah daerah bagian dari kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi dan masyarakatnya mayoritas menganut agama Hindu, mengalami sebuah gerakan penyebaran Islam yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin purta dari Sunan Gunung Djati Cirebon.
Penempatan Syeh Arya Mangun Yuda di Lebak dilakukan karena Lebak merupakn daerah yang sangat strategis ditinjau dari aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pada perkembangan selanjutnya, Islam di Lebak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat mampu menerima Islam dengan terbuka karena nilai-nilai yang diajarkan seperti kesetaraan, pemihakan kepada mustad'afin (orang-orang lemah), menjungjung tinggi perempuan, merupakan nilai-nilai yang waktu itu sangat tabu untuk dibicarakan dan diajarkandan, namun dengan datangnya Islam menjadi sebuah ajaran yang harus dilakanakan.
Perkemabangan Islam yang begitu pesat tersebut, terdengar oleh sang Raja Banten yaitu Raja Pucuk Umun dan membuat sang Raja murka karena menggangu stabilitas kemanan dan bertentangan dengan agama yang dianut oleh kerajaan waktu itu.
Raja Pucuk Umun menantang untuk bertarung kanuragan dengan Syeh Arya Mangun Yuda. Pada pertarungan tersebut Prabu Pucuk Umun dapat mengalahkan Syekh Arya Manun Yuda dan mayatnya di masukan kedalam keranjang lalu dihanyutkan kesungai (sungai Ciujung saat ini) dan ketika di tengah-tengah sungai posisi mayatnya posisinya melintang (malang) dan akhirnya disebut dengan Kampung Malangnengah.
Syeh Arya Mangun Yuda di makamkan sebuah tempat yang saat ini adalah TPU malangnengah, sampai sekarang makam tersebut dikramatkan oleh mayarakat karena jasa dan pengorbanan Syeh Arya Mangun Yuda dalam menyebarkan Islam. Dalam perkembangan selanjutknya Kampung Malangnengah menjadi tepat khusus bagi para wali dalam mengjarkandan mneyebarkan Islam di Lebak.


Asal mula pohon Misterius



Disebtiah perkaniptingan tumbuhlah sebuah pohon besar yang mist'erius lepatnya difeinpat saya tingga) di kampong na.sir jati lebak di pemakanian umum (TPU) yang menyimpan banvak kisah misleri.

TUMBUH SEBUAH POHCN BESAR MISTERIS YANG BEERUMUR PULUHAN TAHUN YANG TIDAK PERNAH MATI
Menurut narasumber yang saya wawancarai yaitu bapak Ali menurut menurutnya dan warga sekitar, yang tinggal disanah pohon besar itu menyimpan banyak misteri yang sampai sekarang masih tidak diketahui kebenarannya, tetapi masyarakat sekitar yakin bahwa pohon tersebut bukanlah pohon biasa, pohon itu memiliki penunggu dari dunia alam gaib dan menurut bapak Ali dan warga sekitar pohon tersebut sudah berumur puluhan tahun, dan menurut warga sekitar pemakaman pereaya bahwa pohon besar itu pernah menampakan sesosok wujud berupa kakek-kakek yang keluar dari pohon tersebut, pada suatu sore lanjut pak Ali, ada kejadian yang sanagt aneh dan misterius sekali sampai-sampai atap rumah warga berterbangan akibat hujan yang sangat lebat dan angin dan sangat kencang dan yang lebih mengejut kan warga sekitar dan bapak Ali pohon besar itu tumbang karma tersambar petir dan kejadian itu mengejutkan vvarga sekitar dan sontak tnembuat warga kaget dan
ketakutan dan warga pun beramai-rarnai melihat kejadian tersebut letapi anehnya setelah tersambar petir pohon besar itu tidak mati dan terus tumbuh. Dengan bekas sarnbaran petir pohon itu tumbuh seperti biasa sarapai saat ini. Masyarakat percaya bahwa pohon besar itu adalah pohon yang sangat angker dan tidak ada satu orang pun yang berani menebang pohon itu meskipun warga setempat, karma mereka meyakini bahwa jika ada yang berani menebang pohon tersebut mereka yang menebang pohon tersebut akan mengalami musibah yang   sangat   metigerikan   maka   dari  itu   sampai   sekarang   tidak   ada  yang   berani menebangnya. Dan menurut warga juga didalam pohon tersebut ada sebuah istana yang dihuni oleh makluk-makiuk halus yang jumlahnya sangat banyak sekali dan sesekali mereka mwnampakan diri dengan bermacam-macam wujud dan yang lebih menyerainkan lagi ada sesosok binatang yang menyerupai ular besar dan warga meyakini bahwa uiar itu jelmaan ular siluman dan menurut cerita pak ali dan warga sekitar mereka rnempercayaai bahwa badan ular ilu sebesar balang pohon kelapa dan matanya sebesar senter yang biasa orang pakai untuk mencari katak, dari cerita pak Ali dan warga sekitar rnereka percaya pohon itu sangat angker dan menyimpan banyak sskali misteri, maka dari itu pohon besar yang terletak di pemakanian urnum di sekitar tempat tinggal saya itu sampai sekarang dan sampai saat ini pohon misterius itu masih hidup.


PUASAKA KESULTANAN DAN JEJAK PEMUKIMAN KOTA KI AMUK, DRIKARANGANTU KE SUROSOWAN

Banyak sekali kisah menarik yang bias diceritakan kepada wisatawan yang datang ke komplek peninggalan purbakala Banten lama. Setiap benda peninggalan kesultanan Banten yang berserakan di halaman museum, mesjid agung dan keraton memiliki catatan sejarah panjang dan unik. Contohnya meriam Ki Jimat, yang lebih populer disebut Ki Amuk terletak di halaman Site Museum Kepurban Banten lama.
Ki Amuk teimasuk salah satu meriam peninggalan Kesultanan Banten yang masih utuh di Banten lama. Puluhan meriam lainnya yang dahulu menjaga setiap setiap benteng keraton Surosowan dan keraton Kibon sudah lenyap entah kemana. Meriam kuno yang berada di halaman depan kantor kodim Serang, Polwil Banten Gebemuran dan pemkab Serang termasuk peninggalan kesultanan Banten yang tercecer.
Dahulu meriam ini terletak di dermaga pelabuhan Karangantu menghadap ke laut. Keberadaan meriam itu disana diberi cungkup dan dikeramatkan dalam Bahasa Arab yang berbunyi Aqibatul khoirisalamatul imani.
Menurut KC Curcg yang melakukan penilitian terhadap meriam-meriam warisan kesultanan Banten, prasati itu merupakan candra sengkala yang menujukan angka tahun saka 1450 ( 1528-1529 M ). Curcg juga mengatakan, meriam itu ada hubungannya meriam dengan meriam Si Jagur yang ada di Jakarta. Meriam itu merupakan hadiah sultan trenggono dari demak kepada sunan gunungjati.
Kelika pelabub.au karangaiiiu uiienovasi KOF Bakii Siliwaiigi-Koiem 064 maulana Yusuf tahun 1967, meriam tersebut sempat hilang dari tempatnya. Tetapi setelah pertamina rampung merenovasi mesjid agung banten tahun 1974, meriam tersebut muncul kembali dan oleh Direktorat sejarah dan purbakala ditempatkan disudut tenggara alun-alun depan keraton surosowan.
Karena ditempat ita benda peninggalaa perang tersebut rnasih dipuja dan dkeramatkan penduduk setempat, lalu dipindahkan kehalaman museum situs kepurbakalan banten lama.
Meriam kuno ini termasuk senjata pamungkas tempo doeloe, Bila warga kota metropolitan Jakarta bangga memiliki meiam besar bernama ki jagur, warga banten juga bangga memiliki meriam besar bernama ki amuk. Keduanya sama-sama berpredikat sebagai senjata andalan dan pemusnah massal yang hebat pada zamannya. Disebut ki amuk karena senjata ini tak ada yang menaningi pada setiap pertempuran. Suaranya yang keras menggelegar membuat musuh menjadi takut dan Iari terbirit-birit. Disamping meriam ini memiliki daya perusak yang dasyat, juga jangkauan tembaknya yang jauh.
Deniikian hebal keniampuan keija meriam iiii Iiiugga masyarakal pada waktu itu menganggap senjata yang terbuat dari peunggu ini disebut-sebut sebagai benda keramat yang memiliki kekuatan gaib. Masyarakatpun laiu memberi gelar meriam kuno itu ki Amuk atau ki Jimat. Dan anehnya sampai saat ini meriam tersebut masih dipuja dan di anggap sebagai benda yang dikeramatkan.misalnya diantara peziarah ada yang sengaja membuang uang logam kemeriam tersebut. Bahkan ada yang mencoba-coba merangkul laras meriam itu. Menurut kepercayan, bila pelukan itu bias bertemu gelang, maka niatnya akan terkabul.
Lain lagi menurul pakar arkeoiog Islain, dr.uka ijaiidrasasmiia, manian direktur purbakala ditjen budayaan depdikbud, Meriam besar seperti itu banyak terdapat di museum militer turki. Pelurunya ada yang terbuat dari besi dan ada
pula yang terbuat dari batu bulat. Menurut uka, arti tulisan dalam bahasa arab itu mengandung makna yang dalam, intinya mengatakan,"Setiap perbuatan baik selalu berkaitaan dengan iman". Uka menyesalkan, meriam itu meriam besar itu kini dipindahkan ke halaman museum, menurut pendapatnya meriam itu seharusnya berada di depan keraton Surosowan, karna keberadannya selalu berkaitan dengan upacara kenegaraan tamu Negara.
Beberapa sumber menyatakan bahwa pada pemerintahan kesultanan banten, semua meriam yang di miliki punya nama sesuai asal-usul dan kehebatan tembakanya. Misalnya meriam ki amuk yang kini berada di halaman museum banten punya kehebatan gempurannya, Suarnya yang menggelegar dengan jarak tembak yang jauh bias membuat musuh lari kebirit - birit. Sebuali uafmr meiiam yang di iemukau di BauUai Taliun 1790 menyebutkan, disudut timur laut benteng pakuwon atau surosowan terdapat terdapat dua meriam terbuat dar kuniangan buatan inggris. Meriam itu semula dibuat atas pesanan Tn John frist lord berkly of Stratton, master of ordonace pada tahun 1663. Kemudian meriam itu di bawa ke tonki, Vietnam utara lalu di jual ke banten seharga 10.000 real spanyol dan tiba di banten tahun 1680.
Kemudian terdapat pula Meriam Inggris yang lain dengan prasati William Wightman London 1678. Dan sebuah meriam buatan lokal yang di duga buatan Kawaragunan. Sedangkan di sisi timur benteng terdapat sebuah meriam Belanda terbuat dari kuningan berasal dari Enkhuzen untuk cabang VOC di Amsterdam 1623. Di sana juga terdapat meriam lain terbuat dari kuningan buat Wightman tahun 1677.
Sementara di sudut tenggara yang disebut dengan bagian southpiont, dua meriam kuningan buatan lokal dengan lima tanda pada larasnya. Dan satu meriam kuningan dengan tulisan oleh lamberst Amsterdam 1638. Dari catatan Williem Lodewyjksyang turut armada de Houtmen tahun 1596 sampai 12 orang menjaga rumah sepanjang malam. Penjaga begituh ketat, sehingga musuh sulit untuk masuk ke dalam rumah. Rumah-rumah para pejabat negara didirikan di atas 10 tiang kayu yang ukir indah sekali.



MALANGNENGAH, RANGKASBITUNG
ASAL-USUL MALANGNENGAH

Pada beberapa tahun silam terjadi sebuah asal-usul nama daerah yang di ambil dari suatu peristiwa yang terjadi pada saat itu. Peristiwa yang tidak di duga oleh masyarakat sekitar yang akhirnya bisa menjadi nama daerah mereka sekarang. Nama daerah yang sampai sekarang masih di gunakan yang di kenal oleh masyarakat sekitar bahkan masyarakat dari luar daerah tersebut. "MALANGNENGAH" adalah nama daerah tersebut, nama daerah yang berada di kota RANGKASBITUNG, KABUPATEN LEBAK dan tepatnya dekat dengan daerah BY PASS, Mungkin bila di dengar hanya nama biasa saja, hanya sebuah nama sederhana, bahkan bagi seseorang yang tidak mengetahui asal-usulnya mungkin hanya nama tak memiliki sebuah arti.
Awal mula MALANGNENGAH yaitu pada suatu hari di daerah yang sekarang menjadi nama MALANGNENGAH terdapat pemakaman yang dimana di pemakaman tersebut ada sebuah pohon besar pada saat iu terjadi hujan yang lebat dan konon terjadi puting beliung yang mengakibatkan pohon besar itu roboh, karena pohon itu sangat besar sekali sampai menutupi ruas jalan maka diperlukan waktu berhari-hari untuk memindahkan sebagian pohon yang roboh tersebut dan membersihkannya.
Nama MALANGNENGAH bukan diambil dari bahasa INDONESIA, melainkan diambil dari nama daerah tersebut, "MALANG" diambil dari kata bahasa sunda yang artinya "Menghalangi" sedangkan "NENGAH" yang sama-sama di ambil dari kata bahasa sunda juga yang artinya adalah "Tengah", Jadi menurut masyarakat sekitar karna pohon itu sangat besat dan sulit dipindahkan sampai-sampai menutupi ruas jalan dan karna jatuhnya pun tepat berada di pertengahan jalan dan pada akhirnya masyarakat sekitar menamainya "MALANGNENGAH", Berarti menghalangi ditengah-tengah.
TRADISI ADAT SEREN TAHUN

Sebagaimana di ketahui di wilayah kabupaten Lebak terdapat beberapa kelompok masyarakat yang masih mempertahankan budaya leluhur dalam tradisi kehidupan. Dan mungkin saja kalian sebagai warga Lebak pun belum mengetahui tentang budaya apa saja yang ada di daerah kita bukan? Salah satu daerah yang masih kental dengan sifat kedaerahannya adalah "Cikotok" Kalian pasti tahu kan dengan daerah Cikotok? Ya, suatu desa yang dulu tersohor dengan tambang emasnya. Untuk sampailttJ'Cikotokkita dapat melalui beberapa jalur perjalanan, diantaranya dengan melalui jalur Pandeglang, Gunung Kencana, Bogor, dan Bojong Manik. Namun jalur yang lebih cepat di lalui adalah dengan melewati jalur Gunung Kencana. Jarak yang akan di tempuh ±163 km dan dapat di tempuh dalam waktu sekitar 4 jam dari kota Rangkasbitung. Diperjalanan kita akan di sugguhi berbagai panorama indah, bukit hijau yang indah,udara segar,sawah terhampar luas, sejuknya kebun teh,serta riuhnya suara ombak di pantai di sepanjang perjalanan. Pokoknya gak akan rugi deh berkunjung ke Cikotok, sambil belajar kebudayaan disana kita juga dapat merefleksi fikiran dan sejenak menghilangkan penat.
Kawan,pada saat aku berkunjung ke Cikotok, ternyata disana akan dilaksanakan suatu Tradisi Budaya yaitu Seren Tahun, pasti kalian penasarankan apa sih Seren Tahun itu? Dan apa saja prosesi adat yang dilaksanakan? Seren Tahun berasal dari dua syku kata yaitu Seren dan Tahun yang berati menyerahkan hasil bumi berupa padi dalam kurun waktu satu tahun, Menurut cerita ibu Ucu Achiryah yang tulen asal Cikotok,padi yang di serahkan pada ketua adat dalam seren tahun akan di pergunakan lagi untuk kepentingan warga Cikotok juga, padi atau hasil bumi lainnya selanjutnya akan digunakan sebagai bibit dan dimakan bersama. Cenah ceuk ibu Ucu " Upacara Seren Tahun merupakan upacara ritual sebagai bukti rasa syukur kepada tuhan YME atas karunia-Nya yang telah dilimpahkan dari hail bertani masyarakat “.
Upacara adat Seren Tahun dapat juga disebut pesta rakyat karena pada saat itu terdapat berbagai prosesi adat dan hiburan untuk masyarakat setempat. Jadi, udah pasti deh gak akan bosen kao lagi ada acara Seren Tahun...! Sekitar 2 atau 3 minggu sebelum dulaksanakannya Seren Tahun, biasanya masyarakat berkumpul disuatu tempat untuk bermusyawarah membahas tentang hari baik pelaksanaan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk penyelenggaraan upacara Seren Tahun ini. Dalam musyawarah ini juga diundang para kokolot lembur yang tinggal di berbagai kampung. Jadi dapat dilihat kuatnya rasa persaudaraan diantara mereka.
Apabila hari baik yang telah ditentukan telah tiba, kegiatan Seren Tahn dilaksanakan dengan dimulai meletakkan dan menyusu padi yang akan disimpan dan diberi doaoleh sesepuh adat, Kemudian padi-padi tersebut dimasukkan kedalam lumbung padi melalui sebuah prosesi acara NGADIUKKEUN dengan iringan musik tradisional dan tembang-tembang sunda.
Proses Ngadiukkeun padi merupakan wujud penghormatan terhadap Dewi Sri sebagai Dewi Padi. Proses inilah yang menjafi dasar paling utama dalam pelaksanaan Seren Tahun yang berarti menyerahkan hasil bumi tahun ini pada sesepu adat untuk selanjutnya disimpan di lumbung padi.
Nah, Pada saat inilahunsur magis sangat terasa. Seoang Dukun Adat membaca Mantra-mantra dan membakar kemenyan dengan diikuti oleh 3 oang perempuan yang sudah tidak haid (Menopause) dan 2 orang gadis pembawa padi,pemikul rengkong, beberapa orang pria pembawa padi, serta pemain gendang an pemain toleat.
Tiap bait syair yang dibacakan oleh Dukun itu berirama melankolis pengiring Sang Hyang Dewi Sri Pohaci, sehingga pada saat itu suasana hening dan sangat terasa unsur magis dalam upacar tersebut. Konon katanya jika upacara Seren Tahun ini idak dilaksanakan maka akan terjadi berbagai bencana diantaranya masyarakat akan mengalami gagal panen pada tahun berikutnya.
Seren Tahun ini dilaksanakan dengan berbagai kesenian rakyat. Ada Tari Daerah, Debus, Wayang Golek, Bahkan Orkes Melayu pun tak ketinggalan untuk ikut meramaian acara ini. Meskipun saai ini kemajuan zaman sudah banyak mempengaruhi pola kehidupan masarakat namun warga Cikotok tetap mampertahankan tradisi Seren Tahun sebagai warisan Nenek moyang di kabupaten Lebak. So, buat kawan semua jangan ngaku gaul deh kalau budaya sendiri aja kalian gak kenal. Sampai sekarang upacara adat Seren Tahun masih terus dilaksanakan dengan maksud sebagai rasa syukur kepada tuha YME atas karunia yang telah dilimpahkan. Kata bu Ucu Seren Tahn ini biasanya dilaksanakan dari mulai malam sabtu sampai dengan malam selasa secara berturut-turut. Dan pucak acaranya yaitu pada malam senin setelah panen tiap tahunnya yang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhamad SAW yaitu pada bulan Syawal atau Silih Mulud.
Rangkaian kegiatan dalam upacara ini diantaranya yaitu, pada malam Sabtu diisi pantun tentang Riwayat perjalan kehidupan pada masa kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwangi beserta keluarganya. Pada hari Sabtu, proses menghantarkan padi yang baru di panen tahun ini dan telah disimpan di lumbung padi. Pada malam MSnggunya, diisi dengan hiburan yanh menampilkan berbagai kesenian, pada malam inilah masyarakatramai untuk berpesta. Pada malam Minggu sampai siang diisi dengan penampilan kesenian yang berbau Magic dan tentunya menantang, Debus kesenian khas Banten yang dapat dibilang mengerikankarena menggunakan benda-benda tajam dan berbahaya dalam aksinya. Dan pada malamnya diisi dengan pertunjukan Wayang Golek. O..iya kawan, tahu gak katanya melihat pertunjukan Wayang Golek itu haras sampai slesai karena jika pada pertengahan cerita kita pulang, nanti bisa kesambet lho... atau sakit pada besok harinya, tapi, itu menurut kepercayaan masyarakat Cikotok. Pada hari Senin malam diisi dengan acara Rasullan.
Upacara Seren Tahun ini bukan hanya perwujdan atas rasa syukur masyarakat pada yang maha kuasa atas karunia yang telah dilimpahkan. Namun disamping itu Seren Tahun merupakan Warisan Leluhur yang wajib dilestarikan. Sehingga kalian yang anak muda dan merasa gaul serta telah terpengaruh banyak oleh budaya Asing tetap dapat mengenal lebih tentang budaya yang kita miliki. So, kita bangga kan jadi warga Lebak..?!.



BATU CADAS

Tersebutlah seorang anak muda bernama Mas Windu Manggaladi Putra. Karena nazar kedua orang tuanya. Windu yang tampan itu telah direncanakan untuk dijodohkan dengan anak sahabatnya, yang bernama Ningsih. Walaupun anak ibu ningsih itu belum lahir, mas windu sudah disuruh ayahnya untuk mulai tinggal bersama dengan ibu ningsih. Maksud orang tuanya, jika kelak ibu ningsih telah melahirkan putri yang cantik jelita, maka akan langsung dijodohkan dengan mas windu.
Dengan hati yang ikhlas, Windu pun berangkat menuju ke rumah ibu ningsih. la disambut dengan hangat dan ramah, Ibu ningsih sangat senang karena windu begitu tampan dan raj in. Mas windu senantiasa membantu ibu ningsih, baik didalam maupun diluar rumah.
Sewaktu ibu ningsih mengandung, tentu saja mas windu sangat berharap ibu ningsih melahirkan putri yang cantik jelita. Namun, semua harapan tinggalah t harapan, tidak semua harapan dan keinginan sesuai dengan kenyataan. Ketika ibu ningsih melahirkan, ternyata ternyata bukanlaah seorang putri yang cantik jelita, melainkan seorang gadis yang buruk rupa. Mata besar bulat, Dengan hidung yang pesek, di tambah sisik yang ada di pipinya, membuat mas windu merasa jijik dan membenci putri ibu ningsih. Kejadian itu tentu saja membuat ibu ningsih menjadi amat sedih dan malu. Mas windu dan ibu ningsih tidak habis fikir dengan kelahiran seorang gadis yang burukrupa itu. Tapi, walau bagaimanapun, gadis buruk rupa itu adalah anak kandung, darah daging dari ibu ningsih, sahabat kedua orang tua mas windu.
Dengan barat hati, ibu ningsih sangat berharap, mas windu tetap bisa menerima si buruk rupa sebagai calon istrinya. Namun mas windu tidak mau, mas windupun memutuskan ingin segera kembali kerumah orang tuanya. " kang mas", kata siburuk rupa, "kalau kang mas kembali kerumah orang tua kang mas, aku juga ikut". "Adikku! Jangan ikut aku ya!" kata mas windu. "walau kang mas melarangku, aku akan tetap ikut." Jawab gadis itu. Seketika mas windu  pun marah,  dan berkata.  "Aku tidak  akan  segan-segan membunuhmu, jika kamu memaksa untuk tetap ikut denganku." "walaupun aku dibunuh aku akan tetap mengikuti kang mas, dan disana aku akan membantu orang tua kang mas, selayknya seorang calon menantu." jawab si gadis. "hai gadis buruk rupa, orang tuaku tidak akan menyukaimu, dengan rupa mu yang traamat menjijikan." Sambil berkata seperti itu mas windu berlalu, dan gadis buruk rupa mengikuti mas windu dengan sembunyi sembunyi dan tidak merasa sakit hati meski telah dihina oleh mas windu. Mas windu manggaladi putra berjalan menuju rumah orang tuanya. Ditengah perjalanan kaadang si gadis mendahului mas windu, dan bersembunyi dibalik pohon pohon. Saat mas windu sedang berjalan, mas windu mendengar suara nyanyian merdu dan menyebut nyebut nama mas windu, mendengar nyanyian itu, mas windu berhanti sejenak, dipandanginya alam sekitar, barangkali disana ada seorang putri cantik jelita yang sedang bernyanyi. Tapi disekitamya tiada seorang manusiapun.
Keluarga mas windu sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan putranya bersama isterinya. Ketika sesampainya dirumah. "saya tidak perlu disambut dengan meriah," kata gadis buruk rupa.
Gadis buruk rupa itu tidak perduli dengan cemoohan orang-orang. Dia segera masuk kerumah mas windu dan selalu membantu orang tua yang dianggap sebagai mertuanya "ibu, bolehkah aku membantumu untuk memasak," panggil si gadis kepada mertuanya, dengan wajah yang terkejut, mertuanya pun berkata "yah silahkan"! dan kemudian sigadis langsung menyelesaikan pekerjaan mertuanya itu.
Pada minggu itu ada sebuah pesta didesa yaitu salah satu pesta adat dalam tata cara perkawinan didesa tersebut. Dalam pesta itu diadakan sebuah acara tarian dan diiringi dengan nyanyian serta alunan kendang oleh para kaum wanita, dan diadakan selama tiga hari tiga malam Gadis buruk rupa itu pun mengetahui tentang pesta itu, kemudian dengan sembunyi-sembunyi dia pergi kehutan, duduk di sebuah batu dan melepaskan selendang yang selalu dipakai untuk menutupi wajah buruk rupanya itu. Seketika dia berubah menjadi putri yang cantik jelita. Ternyata diam-diam, tanpa sepengetahuan sigadis, mas windu mengikutinya. Dan ternyata gadis buruk rupa itu bukan manusia biasa, dia adalah seorang titisan bidadari dari khayangan.
Pada hari ketiga, siburuk rupa yang sudah berubah menjadi seorang putri yang cantik jelita itupun menari didepan orang banyak, dengan keindahan tariannya, dan kemolekan tubuhnya serta kecantikan paras wajahnya, semua mata tertuju padanya. Pada saat ia menari, selendang yang ia kenakan dipinggulnya itu terlepas. seketika dia kehilangan kendali dan pingsan. Mas windu segera menolongnya dan memakaikan kembali selendang itu di pinggulnya, pelan-pelan gadis cantik itu sadar. "wahai putrid cantik jelita, siapakah sebenarnya dirimu itu?" Tanya mas windu." Saya adalah gadis buruk rupa anak dari sahabat orang tuamu.
Mas windu sangat malu dan merasa bersalah, dia baru sadar bahwa gadis buruk rupa itu bukan lah manusia biasa, betapa dia sangat menyesali ketika mengingat dulu selalu mencacimaki gadis buruk rupa itu. Namun putri buruk rupa itu tidak membenci mas windu apa lagi sampai menaruh dendam, karena pada dasarnya gadis buruk rupa itu sangat mencintai mas windu dan tidak pernah merasa sakit hati meski hinaan dan cacian kerap diterimanya. Kemudian mereka segera dinikahkan, dan pernikahan itu berlangsung di hutan di dekat batu cadas putih, tempat gadis buruk rupa itu berubah menjadi putrid yang cantik jelita. Dan kini batu cadas itu masih tetap berdiri kokoh. Ketabahan dan keuletan, akhirnya membuahkan hasil yang membahagiakan.



PABRIK MINYAK

D
ulu masih tampak jelas bangunan kuno di pusat kota Rangkasbitung, yaitu sebuah bangunan kuno "Pabrik Minyak" tepatnya dibelakang lokasi yang sekarang menjadi Mall RABINZA.
Masih bisa di ingat ketika itu, suara gemuruh mesin sebuah pabrik minyak yang sangat kental akan kebisingan yang biasa terdengar oleh warga sekitar. Rangkasbitung adalah tempat dimana beroperasinya   pembuatan minyak sawit tepatnya di kp. Pasir Bedeng.
Pabrik ini berdiri sekitar tahun "40-an, ujar seorang warga sekitar lokasi pabrik minyak.
Pada waktu itu, lokasi ini dibangun oleh warga^ belanda pada awal dikuasamya lokasi itu. Hingga dijadikanya sebuah pabrik minyak yang beroperasi sekitar (±) 60 tahun.
Bangunan Pabrik itu dibuat dengan bahan-bahan yang sangat paten, seperti besi dan baja disetiap tiang-tiang yang membentuk bangunan tersebut, serta tembok yang dibuat dari batu bata yang sangat besar, perkiraan 4 kali lipat dengan pembuatan batu bata saat ini. Serta lapisan tembok yang sangat tebal dan beratapkan seng tebal.
Jika pada saat itu kita lihat bangunan itu, mungkin akan terbayang pada zaman sebelum merdeka,disana terdapat Pintu gerbang yang sangat besar, cerobong asap besi diatas atap gedung pabrik, dan terlihat sebuah tabung besi besar berukuran sekitar lebar 4m dengan tinggi sekitaf 10m, serta terdapat anak tangga kecil seukuran dengan tingginya tabling. Sehingga meskipun telah lama berdiri, tapi bangunan itu tetap kokoh. Masih ada disekeliling tembok dalam pabrik terdapat photo - photo berbingkai yang memastikan bahwa bangunan itu adalah bangunan bersejarah (Bangunan Belanda), karena suasana bangunan memang berbeda ddngan tempat - tempat lainya yang berada di daerah kota Rangkasbitung.
Disekitar daerah lokasi itu, terdapat lapangan bulu tangkis yang dibangun bersebelahan dengan kp.pasir bedeng atau yang dulu bernama Air laut dalam. Dan terparnpang jalur-jalur rel kereta mini ( Lori) yang terbuat dari baja, beserta gerbong kereta kecil untuk membawa dan mengirim barang dari sekitar lokasi pabrik, seperti mengirim bahan-bahan produksi, yaitu kopra ( sawit yang sudah dikeringkan ).
Sampai saat ini saya masih dapat merasakan gemuruh itu "ujar seorang warga. Namun, setelah beberapa tahun belakangan ini, tak nampak lagi aktivitas serupa dengan yang biasa ada. Sekitar tahun '90-an lokasi pabrik iiii tidak sepenuhnya beroperasi, karena sarana seperti jalur-jalur rel (Lori) yang menghubungkan antara beberapa bagian terkubur dan rata dengan tanah sehingga tidak dapat berrungsi dengan baik. Sehingga jalur- jalur rel tak nampak lagi, sehingga banyak sisa tanah dijadikan kebun oleh penghuni pabrik, padahal dibalik tanah itu terdapat jalur-jalur rel yang tadinya digunakan dalam beroperasinya kereta- kereta kecil (Lori).
Sekitar tahun 2003 silam, pemerataan tanah pabrik dilakukan karena akan dibangunnya sebuah gedung lokasi pusat perbelanjaan.
Sampai akhir tahun 2005 pembangunan berlanjut sehingga setengah dari semua bangun pabrik minyak diratakan, sampai tahun 2007, namun pada waktu itu terjadi kebakaran besar yang menghabiskan semua^ bahan-bahan yang akan dibuat minyak, seperti kopra dan alat-alat .produksi lainya yang rentan dengan api, yang mengakibatkan ditutupnya pengoperasian pabrik itu.
Tetapi pembangunan gedung Mall tetap berlanjut hingga akhir tahun 2008 lalu. Setelah semua pembangunan. Lokasi   Pabrijt minyak, saat ini menjadi seperti tempat yang tidak terawat. Banyak pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang terlihat kunruh seperti rimba diantara pemukiman warga yang terhalang oleh pagar tembok yang membentang sepanjang jalan sekeliling lokasi pabrik minyak dulu. Yang sekarang menjadi jalur lintas penduduk Rangkasbitung menuju Stasiun Kereta Api. Warga sekitar memberi nama, Lingkar Selatan Belakang BARATA. Nampak terlihat kusamnya bangunan itu dulu sebelum di lakukanya pemerataan tanah yang dibuat sebuah bangunan baru.


ASAL MULA PONDOK PESANTREN MODERN AL-MIZAN

Pondok pesanren modern AL - MIZAN adalah sebuah lembaga sosial yang bergerak dalam kegiatan pendidikan,nilai-nilai islami yang bertujuan menghidupkan, memelihara serta meningkatkan semangat pengabdian di kalangan umat islam khususnya dan bangsa indonesia pada umumnya.
Pondok pesantren modern AL - MIZAN berdiri pada tanggal 1 mei 1993 berdasarkan akta Notaris NUZWAR, SH. Rangkasbitung no 16 tanggal 15 maret 1993. Alhamdulilah pada tahurt pertama pondok pesantren modern AL - MIZAN menerima 67 santri putra dan putri dari berbagai daerah.
Pendiri pondok pesantren modem AL - MIZAN adalah Drs. KH. ANANG AZHARY ALIE. ketika itu pondok di bangun di atas tanah milik H. KUSTANI yang beralokasi di jalan kapugeran dekat alun-alun rangkasbitung. Di atas tanah seluas 316 meter persegi yang merupakan sebuah gudang balok yang kemudian di bangun menjadi asrama putri yang serba darurat. Untuk asrama putra beralokasi di kantor PT. ANDI JAYA milik  H. KUSTANI yang berjaiak 100 m dari asrama putri.
Agar dapat meningkatkan kualitas,proses belajar mengajar yang lebih kondusif dan disiplin serta kosentrasi, maka pada bulan agustus 1994,pondok pesantren modern AL - MIZAN mengalihkan pembangunannya ke daerah ancol, desa cimangeunteung Rangkasbitung sehingga lingkungan pesantren tidak berbaur dengan lingkungan masyarakat luar.
Pondok pesantren modern AL - MIZAN dalam nuansa dan suasana bam yang terletak kurang lebih 1 km dari jalan raya narimbang mengawali pembangunan pondasi untuk 14 lokal pada area seluas 1,5 hektar.setiap lokal berukuran 9x8 meter persegi ynng manghabiskan biaya sebesar Rp.13 juta.
Pada tahjn 2004 pondok pesaritren modern AL - MIZAN telah menempati area tenah seluas 6 hektar yang merupakan wakaf dari beberapa hamba ALLAH SWT, di antaranya adalah :
H. Kustani, rangkasbitung 1400C M persegi
H. Tryana Syam'un, Jakarta 9000 M persegi
H. Dani Setiawan, bandung 8000 M persegi
H. Mulyadi Jayabaya, Rangkasbitung. Wakaf atas nama orang tuanya
H. Datu Jayabaya (aim) 2000 M persegi. selebihnya adalah wakaf dari
para mukhsinin.
Sekarang pondok pesantren modern AL-MIZAN telah berkembang dengan sangat pesat semua berkat kerja keras dan kerja sama para hamba ALLAH swt yang ikhlas dan pantang menyerah.



Asal - Usul Nama Jasinga

Asal usul nama jasinga mengacu pada sejarah autentik bahwa Jasinga berasai dart kata Jayasingha. Diceritakan bahwa seorang Reshi Salaka yana dari Samudra gupta (India) dikejar-kejai oleh Candra gupta dan Kerajaan Magada (India), liingga akhim yang mengungsi ke Jawa bagian barat. Ketika ini, Jawa bagian barat masih dalarii kekuasaan Dewa warman VIII (340-362 M) sebagai raja dati kerajaan Salak angara. Jayasing harwarman menikaii dengan Puiri Dewa warman VIII yaitu Dewi Iswari Tunggal Pettiwi, dan mendirikan ibukotanya Jayasinghapura. Jayasinghawamian ( 358-382 M ) bergelar Raja diraja Gurud harmapurusa wafat di tepi kali Goraati (Bekasi) Ibukota Jayasinghapura dipindahkan oleh Purnawarman Raja Taruma HI (395-434 M) ke arah pesisir dengan nana Sundapura. Soal satu sumber tueri Patakan bahwa Jasioa betasal dari kata Gajah Lumejang Siapa Bapak. Dua dari tujuh ajatan Sanghyang Sunda sekaligus menetapkannya sebagai suatu tempat komunitas Sunda. Tujuh ajaran tersebut yaitu Pangawinan (Pedalaman Banten), Parahyang (Lebak Parahyang), Bongbang (Sajira), Gajah Lumejang (Parung Kujang-Gn. Kancana), Singa Bapang (Jasinga), Sungsang Girang ( Bayah ), Sungsang Hiiir ( Jampang-Pelabuhan Ratu ). Tujuh ajaran tersebut mempengaruhi Purnawarman sebagai Raja Taruma III (395-434 M), sehingga ia mendirikan ibukota dengan nama Sundapura. Keruntuhan Tanunaterjadi pada masa Linggawarman ( 669-732 M ) sebagai Raja Taruma 331 karena begitu kuatnya pengaruh Sunda. Putri Linggawaman yaitu Dewi Manasih ( Minawati ) dinikahkan dengan Tarusbara putra Rakyan Sunda Sembawa. Tarusbawamenjadi Raja Sunda ( 669-732 M ) dan Taruma pun runtuh. Pengaruh Hindu pun akhiraya melemah dan menjadi ajaran ieluhur ajaran Sanghyang Sunda.
Dua tiiik wilayah yang merupakan Sanghyang Sunda yaitu Gajali Lumejang-Singa Bapatig dijadikan tanpat laskar bagi Kerajaan Sunda. Dan kedua nama tersebut disatukan menjadi Gajah Lumejang Singa Bapang kemudian menjadi nama Jasinga (Ja=Gajah Lumejang, Singa=Singa Bapang). Perpaduan duaFilosofi Gajah dan Singa.
Tujuh ajaran Sanghyang Sunda tersebut tercantum dalam Kitab Aboga yang diperkirakan dibuat pada masa kejayaan Kerajaan Pajajaran sepetti dituturkan oleh narasumber batiwa kitab tersebut di bawa ke Leiden pada akhir abaci 19. Dengan memaknai baik secara kosa kata ( etimologi )maupun perlambangan (Henneneutika), Jasinga mem puny ai makna yang berarti. Dengan nama Jasinga lahirlah sebuah ceritarakyat melegenda hingga kmi bags masyarakat Jasinga. Di samping itu, adanya sosok Singa sebagai mitos merupakan wujud kewibawaan para penghulu Jasinga.
Nama Jasinga ditinjau secara autentik yaitu menunjuk patla n ask all -n ask ah kuno atau kajian sejarah Sunda terdapat Jayasinghapura yang berarti gerbang kemenangan yang didirikan oleh RajaTarumal (Jayasinghawannan), Dalam naska ini sejarah yang ditulis dan dirangkum oleh Panttta Wangsakerta Panembahan Cirebon, nama Jasinga terdapat dalam sejarah Lontar sebagai tern pat rujukan untuk meiengkapi Kitab Negara Kretabhumi yaag disusun untuk pedoman bagi raja-raja nusantara. Kitab itu disusun selama 21 tahun (1677-1698 M) pada masa-masa genting yaitu beralihnya raja-raja di Nusantara ke dalam penjajahan Belanda. Lontar itu berjudul "Akuwu Desa Jasinga". Perlu dikaji bila naskaii itu raasih ada. Dari mitos seekor Singa, diyakini bahwa sampai saat ini inasi ada beberapa ekor Singa yang menjaga wilayah Jasmga walaupun dalam bentuk gaib. Padahal di Jawa Barat tidak ditemukan habitat singa walaupun di Indonesia sekalipun. Jika dikaitkan dengan datangnya raja-raja pendaliulu dan India, maka perlambang Singa berasal dari India pu!a, bisa saja wujud nyata seekor Singa pernah dibawa oleh pembesar yang datang dart India.
Jasmga tidak layaknya sepetti iegenda – legenda di Jawa Barat iainnya yang begitu percaya adauya Harimau Pajajaran serta dijadikan iambang atau tliosofi tertentu. Masyaraka Jasmga meyakini adanya seekor Singa, hmgga pusat kecatiiatan dilanbangkan sebuah Togo Smga. Itulah beberapa pen dapat mengenai asal usul nama Jasinga yang masih perlu diteliti lebih lanjut keberadaannya, dan diperiukan penelitian Sejaraw'aii. Kit apun masih bertanya-tanya ben ark ah hewan-hewan Singa itu ada di Jawa Barat bahkan di Indonesia sekalipun. Terlepas dan itu, orang sependapat bahwa Sina adalah suatu perlambang (hermeneutika) kewibawaan, kejujuran, ketegasan, kemenangan walaupun hanya diceritakan dalam mitos dan Legenda. Wallahu'alam  
Sumber,
Sejarah Bogor 1, Saleh Danasaanita, 1983. Pemerintah Kota Madya DT. II Bogor. Drs. Moh. Amir Sutaarga, Prabu Siliwangi man Prabu Purana Guru Dewata Prana Sir Baduga Maharaja Ratii Hadji di Pakuan Padjadjaran. 1473-1513 M. Bandung. PT. DuiaRakjaf, 1965. Prof. Dr. Ay at Rohaedi, SUNDAKALA Cuplikan sejarah Sunda Berdasarkan Naskaii - Nask all PanitiaWangsakerta. Cirebon. Jakarta, Pustaka Jay a, 2005. Atca & Negara Krethabumi 1.5 Ayat Rohaedi Karya Kelonipok kerja di bawah tanggung jawab Pangeran Wangsakerta (Bagian Proyek Penelitias dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Suadanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), Bandung, 1986.



PABRIK MINYAK



D
ulu masih banyak jelas bangunan kuno di pusat kota Rangkasbitung, yaitu sebuah bangunan kuno “Pabrik Minyak” tepatnya dibelakang lokasi yang sekarang menjadi Mall Rabinza.
Masih bisa diingat ketika itu, suara gemuruh mesin sebuah pabrik minyak yang sangat kental akan kebisingan yang biasa terdengar oleh warga sekitar. Rangkasnbitung adalah tempat dimana beroperasinya pembuatan minyak sawit tepatnya di Kp. Pasir Bedeng.
Pabrik ini berdiri sekitar tahun “40-an, ujar seorang warga sekitar lokasi pabrik minyak.
Pada waktu itu, lokasi ini dibangun oleh warga Belanda pada awal dikuasainya lokasi itu. Hingga dijadikannya sebuah pabrik minyak yang beroperasi sekitar (±) 60 tahun.
Bangunan pabrik itu dibuat dengan bahan-bahan yang sangat paten, seperti besi dan baja disetiap tiang-tiang yang membentuk bangunan tersebut, serta dinding yang dibuat batu bata yang sangat besar. Perkiraan 4 kali lipat dengan pembuatan batu bata saat ini. Serta lapisan dinding yang sangat tebal dan beratapkan seng tebal.
Jika pada saat itu kita lihat bangunan itu, mungkin akan terbayang pada zaman sebelum merdeka, disana pintu gerbang yang sangat besar, cerobong asap besi di atas atap gedung pabrik, dan terlihat sebuah tabung besi besar berukuran sekitar lebar 4 M dengan tinggi sekitar 10 M serta terdapat juga anak tangga kecil seukuran dengan tingginya tabung. Sehingga meskipun telah lama berdiri, tapi bangunan itu tetap kokoh.
Masih ada disekeliling dinding dalam pabrik terdapat photo-photo berbingkai yang memastikan bahwa bangunan itu adalah bangunan bersejarah (bangunan Belanda), karena suasana bangunan memang berbeda dengan tempat-tempat lainnya yang berada di daerah kota Rangkasbitung.
Disekitar daerah lokasi itu, terdapat pula lapangan bulutangkis yang dibangun bersebelahan dengan Kp. Pasir Bedeng atau yang dulu bernama Air Laut Dalam.
Dan terpampang jalur-jalur rel kereta mini (Lori) yang terbuat dari baja, beserta gerbong kereta kecil untuk membawa dan mengirim barang dari sekitar lokasi pabrik, seperti mengirim bahan-bahan produksi, yaitu kopra (sawit yang sudah dikeringkan).
Sampai saat ini saya masih dapat merasakan gemuruh itu “ujar seorang warga”. Namun, setelah beberapa tahun belakangan ini, tak nampak lagi aktivitas serupa dengan yang biasa ada. Sekitar tahun ’90-an lokasi pabrik juga sepenuhnya beroperasi, karena sarana seperti jalur-jalur tak nampak lagi, sehingga banyak sisa tanah dijadikan kebun oleh penghuni pabrik, padahal dibalik tanah itu terdapat jalur-jalur rel yang tadinya digunakan dalam beroperasinya kereta-kereta kecil (Lori).
Sekitar tahun 2003 silam pemerataan tanah pabrik dilakukan karena akan dibangunnya sebuah gedung lokasi pusat perbelanjaan. Sampai akhir tahun 2005 pembangunan berlanjut sehingga setengah dari semua pembangunan pabrik minyak diratakan sampai tahun 2007, namun pada waktu itu terjadi kebakaran besar yang menghabiskan semua bahan-bahan yang akan dibuat minyak, seperti kopra dan alat-alat produksi lainnya yang rentan dengan api, yang mengakibatkan ditutupnya pengoperasian pabrik itu.
Tetapi gedung Mall tetap berlanjut hingga akhir tahun 2008 lalu. Setelah semua pembangunan lokasi pabrik minyak, saat ini menjadi seperti tempat yang tidak terawatt. Banyak pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang terlihat kumuh seperti rimba diantara pemukiman warga yang terhalang oleh pagar dinding yang membentang sepanjang jalan sekeliling lokasi pabrik minyak dulu. Yang sekarang menjadi jalur lintas penduduk Rangkasbitung menuju Stasiun Kereta Api dan warga sekitar member nama Lingkar Selatan Belakang BARATA.
Nampak terlihat kusamnya bangunan itu dulu sebelum dilakukannya pemerataan tanah yang dibuat sebuah bangunan baru.


ASAL MULA SARAGENI

“ Dahulu pada zaman belanda yang sangat kejam pemjajahan nya mereka ingin menguasai daerah-daerah yang banyak lahan tanah, untuk di jadikan lahan pertanian.agar orang-orang belanda itu dapat menanam padi, sayuran, dan tanaman yang dapat di jual agar menghasilkan ke untungan yang sangat besar bagi orang-orang belanda. Ketika orang-orang belanda sudah memasuki dan bertemat tinggal di daerah tersebut datang lah orang-orang jepang  yang ingin merebut, dan menguasai daerah tersebut.
Akhirnya peperanga pun terjadi antara belanda dan jepang, pasukan belanda mau pun jepang sangat sulit di kalahkan karna pasukan belanda sangat tidak di kalah kan.
Lama peperangan antara belanda dan jepang akhirnya jepang kalah oleh pasukan belanda pasukan jepang mundur dan akhirnya meninggalkan daerah tersebut, orang-orang belanda lebih kejam pada penduduk setempat mereka merasa lebih kuat, untuk menguasai daerah tersebut. Penduduk setempat selalu di perbudak,dan di jadikan pekerja mereka penduduk harus bekerja untuk menanam padi, sayuran dan tanaman yang lain tida ada satu pun penduduk yang berani atau melawan, orang-orang belanda, meskipun ada yang melawan penduduk itu langsung di kasih hukuman ( di tembak mati).
Hari ke hari penduduk selalu di lakukan kasar, oleh orang-orang belanda. Pada suatu hari ada seorang penduduk yang berani melawan satu per satu orang-orang belanda   bahkan membunuh orang itu membunh orang belanda ketika orang-orang belanda sedang tidur.
Seorang pemberani itu selalu, memotong 2 ( dua) kuping sesudah di bunuhnya, orang belanda dan dua kuping yang sudah di potong itu di simpan di mana para orang-orang belanda kumpul atau rapat mendengar kejadia itu orang belnda itu sangat marah mereka ingin tahu siapa yang berani melakukan hal seperti itu. Karna orang-orang belanda itu sudah mengetahui bahwa ada seorang penduduk yang berani melawan atau membunuh orang belanda itu penjagaan semakin di perketat penduduk pun banyak yang di penjarakan agar memberi tahu siapa yang sudah berani membunuh orang belanda bahkan berani memotong dua kuping dan meyimpannya di tempat di mana orang-orang belanda rapat. Belanda itu meyuruh salah satu seorang penduduk.
Untuk mencari tahu ke beradaan,siapa yang membunuh orang belanda akhirnya seorang penduduk yang telah di jadikan mata-mata oleh orang belanda sudah mengetahui di mana orang yang telah berani membunuh anak buah belanda secar sembunyi. Ternyata orang yang selama ini menjajah mereka secara sembunyi itu bernama ( KI-ISMAIL ), tinggal di sebuah hutan. Dan yang sanagt anehnya tidak ada yang tahu tentang asal usul Ki-Ismail, mengetahui hal itu orang belanda mengumpulkan penduduk sekitar agar mereka tahu siapa yang selama ini telah menyembunyikan KI-ISMAIL. Tetapi penduduk sekitar tidak ada yang tahu dari mana asal KI-ISMAIL akhirnya KI-ISMAIL. Menampakan dirinya dan meyuruh orang-orang belanda untuk pergi dari desa tersebut, bukannya meninggalkan desa tersebut malah orang belanda itu meyerang KI-ISAMAIL, namun aneh nya KI-ISMAIL, tidak mempan di tembak bahkan di tusuk oleh pedang, penduduk pun akhirnya berani melawan orang belanda dan terjdi lah peprangan antar penduduk sekitar dengan orang belanda, namun orang belanda kalah dalam peperangan itu meski penduduk hanya menggunakan tembakan yang terbuat dari bambu senjata itu di buat oleh KI-ISMAIL, orang belanda itu pun pergi dari desa tersebut tetapi dalam kekalahnya berperang ternyata orang belanda sanagt dendam terhadap penduduk setempat.
Suatu malam ketika penduduk sedang tidur orang belanda membakar desa tersebut dan satu persatu rumah penduduk, mengetahui hakl itu KI-ISMAIL, sangat marah dan menyapu api-api yang sudah membakar desa dengan kekuatan yang dia miliki sedikit demi sedikit api pun mulai padam penduduk desa pun mulai membangun dan merapihkan puing-puing sisia ke bakaran itu kemudian terkenal lah desa tersebut  Denagn julukan desa atau kampung SARAGENI   SARA adalah SAPU GENI adalah API





          ASAL USUL RANGKASBITUNG

R
angkasbitung adalah ibu kota Kabupaten Lebak. Konon, kata Rangkasbitung berasal dari kata rangkas dan bitung. rangkas artinya “Patah”, dan “bitung” merupakan nama pohon bambu. Bagaimana terjadinya Rangkasbitung ? Inilah kisahnya.
Pada zaman dahulu, di daerah yang kini bernama Rangkasbitung tumbuh satu rumpun pohon bambu yang amat lebat. Penduduk menamakan bambu itu awi bitung ( bambu bitung).
Keberadaan pohon bambu itu membawa keberuntungan bagi penduduk. Mereka menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian. Aneka anyaman dan peralatan rumah tangga dari bambu yang mereka buat. Namun, karena menganggap pohon itu sebagai sumber kehidupan, mereka pun sangat mengeramatkannya. Mereka menyembah pohon itu dan memberinya sesaji.
Pada suatu hari, seorang ulama datang ke daerah itu, ia melihat perbuatan musyrik yang dilakukan oleh penduduk. Dengan lembut, sang ulama menasihati mereka agar menghentikan perbuatan itu.
Kata ulama itu, berkata “ Saudara – saudara , hentikanlah menyembah pohon itu, yang kalian lakukan itu musyrik hukumnya. Allah sangat tidak suka pada perbuatan itu,  berarti kalian telah menduakanNya. Hanya Allah lah yang patut kalian sembah. Ia yang menciptakann dunia ini dan seluruh isinya. Kita semua ciptaan-Nya. Begitu pula dengan pohon bambu yang kalian sembah itu. Jadi, sangat tidak pantas menyembahnya. Mintalah pada-Nya bila kalian mempunyai keinginan. Banyak – banyaklah berdoa pada-Nya agar apa yang kalian inginkam itu terkabul.” Mengapa? tak seorang pun penduduk mau menuruti kata – kata ulama itu. Dengan sangat kasar, mereka pun mengusir sang ulama. Ulama itu akhirnya pun pergi dengan kesedihan yang mendalam. Namun, belum juga jauh ia melangkah, tiba – tiba angin datang menderu-deru. Angin itu berputar-putar sangat kencang.
Angin kencang menelikung daerah itu, tetapi sang ulama luput dari putaran angin itu. Diperhatikannya angin yang semakin lama semakin berputar keras.  Penduduk pun sangat ketakutan.
Brakkk…!!!!! Rumpun pohon bambu yang jadi sumber mata pencaharian penduduk itu tumbang diterjang angin kencang itu. Rumah-rumah warga pun roboh.
Angin kemudian berhenti. Penduduk banyak yang tewas tertimpa rumah-rumah yang roboh atau pepohonan yang tumbang. Dan banyak yang diterbangkan angin dan lenyap entah ke mana.
Sang ulama itu membangun perkampungan baru di daerah itu. Dibukanya sebuah pesantren. Banyak orang datang ke pesantren itu untuk belajar agama. Lalu, untuk mengingatkan orang bahwa di daerah itu pernah terjadi perbuatan musyrik dan agar perbuatan seperti itu tak terulang lagi, sang ulama memberi nama daerah itu “Rangkasbitung”.
Disisi lain kota Rangkasbitung pun juga memiliki cerita legenda yaitu 2 sungai yang berada di kota Rangkasbitung, yakni “Sungai Ciberang dan Sungai Ciujung”. Inilah kisahnya
Rangkasbitung, berasal dari kata “Rangkas”  dan “Bitung” . Rangkas yang artinya berantakan atau Patahan dan Bitung artinya sejenis Bambu yang bernama bambu bitung. Jadi Rangkasbitung ialah Bambu yang Berantakan atau bambu patah
Alkisah, Dahulu kala hiduplah kerajaan yang memiliki Seorang Putri yang Cantik Jelita, kecantikannya tersiar hingga keseluruh Negeri. Hingga terdengar oleh Raja Bangsa Jin yang bernama “Pakujung”, Suatu saat Pakujung tidak sengaja melihat Putri tersebut, dan Pakujung pun Jatuh hati ingin memiliki Putri tersebut, dan berniat untuk menculiknya.
Akhirnya Pakujung pun berhasil menculiknya, Sang Putri yang memang telah bertunangan dengan seseorang pria baik hati yang bernama “Berang”, atau Siberang. Lalu Siberang pun mengetahui bahwa kekasihnya diculik oleh Pakujung. Siberang pun akhirnya mendatangi Kerajaan Jin dan bertarung sengit dengan Pakujung. Akhirnya Pakujung kalah oleh Siberang, namun Pakujung tidak menerima kekalahannya, kemudian Pakujung mengadakan Pertandingan kembali dengan Siberang yaitu dengan perlombaan Adu kecepatan sampai dengan tempat yang ditentukan oleh Pakujung, karena daerah tersebut adalah daerah Bambu yang rimbun, maka Pakujung dan Siberang membabat habis hutan bambu itu agar mudah untuk dilewati. Perlombaan tersebut dimenangkan oleh Siberang. Perlombaan yang mengabiskan waktu berhari-hari hutan bambu pun berubah menjadi dataran bambu yang berantakan.
Kabar pertarungan antara Siberang dan Raja Jin yaitu Pakujung pun terdengar oleh Dewa, Dewa pun mendatangi Pakujung dan Siberang untuk mendamaikan mereka. Namun Pakujung yang mempunyai perangai yang jahat tidak mau menerima kekalahannya kembali dan Ia pun ingin mengajak pertarungan lagi untuk mendapatkan Sang Putri, Dewa yang mengetahui pertarungan sengit itu terjadi disebabkan Pakujung dan Siberang merebutkan seorang Putri. Mengetahui hal tersebut Dewa pun marah dan geram. Sehingga Dewa mengutuk mereka menjadi Sungai.
Siberang dikutuk menjadi sungai Ciberang dan Pakujung menjadi sungai Ciujung. Namun kedua sungai tersebut mempunyai perbedaan, yaitu Ciberang memiliki warna air yang bening sesuai dengan Siberang yang baik hati sedangkan Pakujung memiliki warna air yang keruh karena Pakujung mempunyai hati yang jahat.
Sampai saat ini, masyarakat sekitar menyadari bahwa air dari Ciberang berwarna bening dan air dari Ciujung berwarna keruh.
Sungai ciberang terletak di kampung keong tapi warga setempat menyebutnya dengan sebutan jembatan 1. Sedangkan sungai ciujung terletak di daerah mandala, dan warga pun menyebutnya dengan jembatan 2. Begitulah kisah dari asal mula sungai ciberang dan sungai ciujung.


Asal mula panyandungan

P
anyandungan adalah sebuah perkampungan yang ada di kabupaten lebak kecamatan sajira antara perbatasan kecamatan maja dan kecamatan sajira
Pada zaman dahulu kecamatan sajira tidak tercatat atau tidak ada perkampungan yang bernama kampung panyandungan, yang ada yaitu kampung parung sari, cisonggom, kopi, cikur, Dan yang lainnya.di perbatasan antara kecamatan sajira dan kecamatan maja ada sebuah kampung yaitu kampung  cisonggom dan kampung cikulur yang pada waktu itu perkampunganya masih sedikit penduduknya yang tinggal di kampung tersebut, dikarnakan masih banyak hutan-hutan karet bataupun peawahan sebagai ladangnya masyarakat
Pada jaman dahulu setiap perkampungan itu memiliki sweorang sesepuh atau yang dipertuakan pleh masyarakat setempat atau masyarakat  lainya. Dan kampung cisonggom lebih besar atau lebih banyak masyarakat yang tinggal tersebut atau didaerah itu sendiri dibandingkan dengan kampung cikur karena kampung cisonggom letaknya lebih dekat dengan jalan raya antara rangkasbitung dan maja. DIbandingkan dengan kampung cikur yang letaknya masih jauh dengan jalan raya atau perkotan.
Kampung cisonggom memiliki tempat pemandian yang swangt Indah dan mengasikan serta tidak jauh dari lokasi perkampungan itu sendiri sehingga aktivitas masyarakat setempat seperti  cuci baju, piring, mandi, dan semacamnya di sumur tersebut karena tidak ada lagi sumur yang layak untuk dijadikan tempat pemandian yang semestinya.
Akan tetapi kampung cikur juga memiliki sumur yang sama dijadikan aktivitassehari – hari oleh masyarakat setempat seperti mencuci piring, baju, dan mandi atau membersihkan badan ketika masyrarakat  pulang dari persawahan dan lading mereka.
Pada suatu hari datanglah musim hujan dan pada saat itu terus hujan dan terus mengguyur kampung cisonggom, cikur dan parung sari. Sehingga sawah – sawah dan sungi pun meluapkedaratan sehingga sawah pun digenani air sesat musim hujan telah reda, masyarakat kembali beraktivitas, ketika masyarakat cisonggom pergi kesumur sumur yang dianggap oleh mereka sebagai tempat aktivitas sehari – hari untuk mencuci pakaian atau piring kesumur tiba – tiba sumur itu menghilang entah kemana sehingga masyarakat sangat aneh dan terkkejut dengan kejadian ini. Akan tetapi sumur itu berada di kampung cikur, itu berubah menjadi dua sumursehingga masyarakat cisonggom berpindah tempat melakukan aktivitasnya sperti mencuci pakaian, piring, atau pun mandi berpindah tempat kekampung cikur.
Disebutlah dua sumur itu dengaan sebutan sumur nyandung dan sekaran kampung cisonggom dan kiampung cikur lebih dikenal dengan kampung panyandungan. Dan sampi sekaran panyandungan menjadi ramai dengan masyarakat yang ramah tamah.  



Asal – usul haji de – eng ( haji tubagus yalli ) PENAKLUK JIN

K
onon ceritanya gantarawang sejak jaman dulu sudah terkenal dengan aroma mistisnya masih kuat serta ada sebuah kejadian ada seorang serdadu beserta kudanya yang menghilang ditempat itu bukan haya itu saja yang bukan orang asli daerah tempat itu dilarang mengambil ranting – ranting pohon ditempat itu tanpa seijin orang asli tempat itu atau minta dengan cara menyebut ketujuh turunan pataklukan tepat itu.
Masyarakat setempat percaya akan legenda gantarawang konon ceritanya bahwa gantarawang adalah tempat atau pasar jin – jin atau mahkluk halus serta sejenisnya ada tiga sebutan dan makna sebutan gantarawang itu bagi masyarakat sekitar yang pertama yaitu  gantarawang yang merupakan kepanjangan dari gantar menghadap kelangit atu keawang - awang mengandung arti bahwa kita sebagai manusia harus ingat pada tuahan yang maha esa, yang kedua yaitu  gantar uang yang mengandung makna karena tempat itu dijadikan penjarahan oleh segelintir orang sehinga menghasilkan uang dan menggantungkan nakah mejadi kuncen sering mengaku ngaku menjadi keturunanya, ketiga  gantar awang yang  memiliki arti gantar yang menjulang kebumi sehinga kita sebagai manusia haruslah ingat bahwa tidak ada manusia yang kekal atau abadi dan semuanya akan kembali lagih keasal mulanya yaitu ketanah dan tidak ada seseorang pun yang dapat meng hentikan maut.
Gantarawang ini tidak perna terlepas dari cerita tentan haji de-eng yang kebanyakan orang merinnding mendengar haji de – eng ini karena mereka mengagap beliau raja jin yang sebenarnya menurut abah haji de – eng ini adalah ulama yang taat pada agama – nya yaitu islam. Pada waktu itu haji de – eng suka menangkap ikan dengan cara memasang bubu yaitu lidi yang dibuat dengan ketekunan dan anyaman. Ketika beliau memasang bubu tetapi, dihari itu paun beliau tidak biasanya tidak ada ikanya karena beliu penasaran dan ingin  tahu sipa yang mengambil ikanya tersebut dengan berani ia pun menangtangnya akhirnya dihari esoknya lagi beliu pun memergoki yang selama ini mengambil ikanya yang merupakan mahkluk sejeni jin lalu terjdilah pertarungan haji de – eng dengan jin itu yang disaksikan salah seorang warga dan berlangsung lama smpe jin tersebut dilempar kedaerah gantarawang tempat terjadinya pertarungan tersebut jin tersebut kalah dan ingin kabur tapi haji de – eng menjabak rambutnya lalu haji de – eng mebacakan asma allah yaitu ayat kursi sehingga jin tersebut kepanasan dan memohon ampunan pada haji de – eng “ panas! panas! Apun ki aku mohon apuni aku ki,! ujar jin itu dengan kesakitan “. “ bik aku akan lepaskan kamu asal kamu mu berjanji tidak akan menggagu aku lagi beserta keturunan ku. kalau kamu menggangu anak cucu ku, aku akan mecari kamu sampai kemana pun kamu lari termasuk sampi ke Alam mu akan ku obrak abrik. Ujar haji de – eng “. Jin tersebut menyetujuinya “ baik kalau itu persyaratany aku menyetujuinya bahkan tujuh keturunanmu akan aku tolong. Ujar jin tersebut “.
Akhirnya ikan beliupun tidak ada yang mencuri lagi haji de – eng yang sebenarnya bernama haji tubagus yalli yang merupakan anak dari keturunan ke – X dari sultan hasannudin yang merupakan sultan banten yang terkenal disemua tataran pelosok nusantara dengan agamanya yang kental. beliau pun dikaruniai empat cucu dari haji endong dan sekarang cucu beliau tigal satu cucu dari haji endong tapi banyak  cicit. Dan beliliau disebut kide – eng karena kegemaranya membuat deng deng dari ikan tangkapanya.
Akupun pernah diperlihatkan oleh cucu beliau sebuah pusaka haji tubagus yali itu yang konon setiap malam jumat selalu berbuni sendirinya lantas akupun tidak lantas percaya begitu saja namun akhirnya akupun diajak melihatnya namun saying aku dilarang mengabadikanya. Selain itu warga pun percaya bahwa kalau menyebut nama tujuh keturunan dari haji tubagus yalli akan di tolong dan tidak digangu tetpi bukan masyarakat setempat saja yang percaya tapi banyak orang dari jauh dating untuk ber – zarah kemakam haji tubagus yalli. Namun kita juga harus mengingat berjarah bukan berarti kita mengagunkan makom tetapi supaya kita ingat bahwa semua yang ada didunia ini hanya titipan allah dan kita akan kembali lagi keasal kita yaitu tanah.




1.        NAMA: RIA.AMALIA
  
Lahir 29 April 1993, mahasiswa STKIP SETIA BUDHI jurusan DIKSATRISIADA (pendidikan bahasa, sastra Indonesia dan daerah).Bercita – cita menjadi seorang jurnalis.  Hobi membaca novel fantasi dan remaja, serta bermain musik, tinggal di Jln. Lewidamar Km. 9 No 7, cimarga, lebak, banten. Email: Gitaris.reptil 80 @yahoo.com Fb: Gitaris reptil Judulcerita: Tradisi Seren Tahun

2.        NAMA: INA NURFIITRI
 Lahir di lebak 17 mei 1988, Alamat: KP. Kadongdong. hobi, Volly Ball. Riwayat Pendidikan: SD Nameng 1, MTS Pasirsuka rayat rangkasbitung, STKIP setiabudhi rangkasbitung Prov. Banten.

3.       NAMA: DELIAWATI
Lahir 14 mei 1991, Alamat: KP.Pasarebort 04 rw02desaBojongkecamatantenjokabupatenbogor prov. Jawa barat,hobi Masak, membuat kue apa aja. Riwayat pendidikan : SDN Bojong 4, MTS Al – Bani yatus sholihat, MA Al – bani yatus solihat, STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung. Judul cerita: Asal - Usul Daerah Jasinga.
4.       NAMA: AMELIASARI
Lahir 14 september  1991, Alamat: Jln.Johar at maja No 26 Rt/Rw 04/01 majapasar. Hobi, Nyanyi,Olahraga, Soppying, DengerinMusik. RiwayatPendidikan: SDN III Maja,SMPN I Maja,SMAN I Maja,Universitas STKIP setiabudhirangkasbitung. Judulcerita: KramatSolear.
5.       NAMA:   ERNA YUNIASARI

 Lahir di rangkasbitung, 21 juni 1992. Alamat: Jln. Johar at maja No. 10 Rt/Rw 03.01 maja pasar. Hobi : masak, riwayat pendidikan : SDN III Maja. SMPN I Maja. SMAN I Maja. STKIP setiabudhi rangkasbitung. Judul cerita: Cerita Rakyat Tangerang.
6.       NAMA:   Nida An Choviya
Lahir di Rangkasbitung, 22 mei 1992. Alamat: BTN Depang, blok A2 No 1 - 2 Rangkasbitung. Hobi Nyanyi, Jalan-jalan. Riwayat pendidikan : SDN Komplek kejaksaan. SMPN 4 Rangkasbitung, dan sekarang kuliah di STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Taman Angrek.

7.       NAMA: Nopitasari
Lahir di Rangkasbitung 20 November 1993. Alamat: KP. Pasirjati, cijoro lebak, kabupaten lebak,kecamatan Rangkasbitung, prov. Banten. Hobi Main bareng kawan dan baca komoik (shinchan). Riwayat Pendidikan : SDN cijoro lebak, SLTPN I Rangkasbitung, SMKN II Rabit dan sekarang kuliah di STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judulcerita: Asal Mula Makam Kumang.
8.       NAMA: SHELY SEPTIANI
Lahir di kuningan 7 Septembar 1992. Alamat: Komplek Pendidikan (komdik). Hobi Baca komok remaja , listen music dan Main. Riwayat Pendidikan : SDN Komdik Multatuli. SMPN I Rangkasbitung. SMA PGRI Rangkasbitung. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Asal MUla Malangnegah.

9.       NAMA: LUFTI NURBAETI
Lahir di lebak, 12 Agustus 1992, Mahasiswa STKIP setiabudhi Rangkasbitung DIKSATRASIADA (pendidikan Bahasa sastra  Indonesia Dan Daerah). Bercita – cita ingin menjadi pelukis.Hobi Gambar. Tinggal di jalan raya cipanas km 20 Rangkasbitung kabupaten lebak, kecamatan sajira, Kp. Ciluwuk desa pajagan . Judul cerita: Asal Usul Nama Kampung Makan Jepang.

10.    NAMA: SITI HASANAH 

Lahir di lebak 04 juli 1991. Alamat: KP. Gedong Rt 06/ Rw 02. Hobi Menulis Dan Membaca. Riwayat Pendidikan : SDN I Mekarsari. SMPN II Sajira. SMAN II Rangkasbitung dan sekarang di STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita :Asal Usul Kp.Gedong.

11.    NAMA: SUSI YULIANA
Lahir di lebak 16 Juni 1991. Alamat : Narimbang.  Riwayat Pendidikan : SDN Pasir Tariti III. SMP IIII Rangkasbitung. STKIP setiabudhi Rangkasbitung Prov. Banten.Judulcerita: Asal Usul Pesantren Modern Al - Mizan.
12.    NAMA: ANTA SAADANA / CHELOENK
Lahir di Bojong Manik 06 Juli 1991. Hobi Akeng -Amengan,Main bareng sama teman ketempat yang menyenangkan . Riwayat Pendidikan: SDN Bojong Manik I. SMP Bojong Manik. SMA cimarga. Kuliah STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Pesan: Gapailah mimpimu. Kesan: Tanpa Teman Terasa Hidup Sendiri. Motto: Dunia Panas Bagaikan Api Neraka.
13.    NAMA: AJENG ROUDHOTUL AZIZAH
Lahir di Cipanas 15 Juni 1992. RiwayatPendidikan: SDN I Cipanas. SMPN I Cipanas.MA Nurul Madaany. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: NGATIR.


14.    NAMA: AMINATUSH SHOLIHAH,

Kerap dipanggil dengan pangilan min atau ami. Lahir di serang 13 Juni 1992 Alamat: Jln. Kopo- Maja, KP. Kabayan , DS Mekar baru, kecamatan Kopo, Kb. serang, prop. Banten.Pendidikan Mahasiswa: Semester  II DIKSATRISIADA STKIP setiabudhi. Judul cerita : Tradisi Ngembang.

15.    NAMA: YANTI MONICA.

Alamat: KP. Pasirjati. Hobi Nonton TV, Main, Ngobrolbarengteman, membaca. Riwayat Pendidikan: SDN Cijoro lebak. MTS Pasir sukarayat. SMKN II Rangkasbitung. STKIP setiabudhi Rangkasbitung - Banten.

16.    NAMA: EVI ROSMIATI.


Alamat: Jln. Ra. Kartini - no 30 Rt02/Rw10 Rangkasbitung. Hobi Lestening Music Dan Olahraga Renang. Riwayat Pendidikan : SD Sunan Giri MCT X. SMPN 4 Rangkasbitung. SMKN 2 Rangkasbitung dan sekarang di STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Asal Usul Rangkasbitung.

17.    NAMA: ROSALIDIYAWATI.
Lahir di lebak 31 Desember 1989.Alamat: KP.Pasar Rt. 04/08 Kecamatan. Gunungkencana. Hobi Trapeling, Mencari Sesuatu Hal Yang Berbada. Riwayat Pendidikan: SD Negri  IGunungkencana . MTS Gunungkencana. Aliyah Gunungkencana. STKIP Rangkasbitung Banten. Judulcerita: Asal Mula Gunungkencana.

18.    NAMA; WIWI WIDIA.
Lahir di serang 20 Juni 1991. Alamat: KP. Legok Rt01/Rw07 Panca laksana Baros Serang. Hobi Jalan – Jalan dan Nonton TV.Riwayat Pendidikan: SD Tinggar 1 Serang . SMP 1 Baros Serang. SMA 1 Cipocok Jaya Serang. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Riwayat Si Amuk.

19.    NAMA: IMAS RATNASARI.

Lahir di serang 12 september 1991. Alamat: KP. Kaman Rt 011/003 DS. Pangawinan kecamatan. Bandung Serang Banten.Hobi Listening Music dan Menyanyi. Riwayat Pendidikan: SD. Negri Gembor. SMPN I Bandung. SMAN I Jawilan. STKIP setiabudhi. JudulCerita: Batu Cadas.
20.    NAMA: HERIYANI.

 Lahir di lebak 18 Agustus 1992. Alamat: Cimarga. Hobi Belanja dan Nonton TV. Riwayat Pendidikan: SDN I Girimukti. SMPN I Cimarga. SMA I Cimarga. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita;  Gunung Sapengki.

21.    NAMA: NUR HASANAH.
Lahir di serang 26 Juni 1992. Alamat: KP. TangsiRt02/Rw01 kecamatan. Pamarayan kabupaten serang banten. Riwayat Pendidikan: SDN I Pamarayan. SMPN I Pamarayan. SMAN I Pamarayan. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Jembatan Lama Pamarayan.
22.    NAMA: RIKA AMELIA.
 Lahir di lebak  08Agustus  1993. Akamat: KP. Cibuah Rt 14/Rw 05 Kecamatan. Warunggunung Kabupaten. Lebak Banten .Hobi Berkesenian menari , Teater , Membaca. Riwayat Pendidikan: SDN Cibuah II. SMPN I Warunggunung. SMAN I Warunggunung. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Asal Mula Warunggunung.
23.    NAMA:SITI MUNAWAROH.
Lahir di Serang 18 Agustus 1992. Alamat: KP. Cisalam Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Hobi Membaca Riwayat Pendidikan: SDN Kopo I Serang. SMP PGRI Kopo Serang. SMA Fathurrobany. STKIP setiabudhi. Judul cerita: Asal Mula Keramat Solear.
24.    NAMA: SRI HANDAYANI.
Lahir di Sarageni 10 Oktomber 1990. Alamat: KP. Sarageni Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Prop. Banten. Hobi Kesenian Nari Tradisional. Riwayat Pendidikan: SD Sarageni. SMP Cimarga 3. MA Al – Khoiriyah Cikulur. STKIP Setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Asal Usul Sarageni.
25.    NAMA:   SITI ROSTIANA.
Lahir di lebak 01 Mei 1992. Alamat: KP. Galura Kecamatan Warunggunug Kabupaten Lebak.Riwayat Pendidikan: SD Sukadaya. SMPN I Warunggunung .SMA Qotrotulfallah. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Asal Usul Makam Kadu Maung.

26.    NAMA: INDAH WIDIYA NINGSIH.
Lahir di Rangkasbitung 1 Juli 1992. Alamat: BTN Depang Blok AS No. 15 Rangkasbitung. Hobi Jalan – Jalan, Nyanyi dan sekarang sedang belajar music. Pendidikan Mahasiswa, Semester II DIKSATRASIADA STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Rumah Angker.
27.    NAMA: DINA DAMAYANTI.

Lahir di Rangkasbitung 03 Agustus 1993. Alamat: Warunggunung.  Hobi Jalan – Jalan,  Baca buku, Dengerin music dan kumpul sama teman – teman. Riwayat Pendidikan: SDN III Warunggunung. SLTPN I Warunggunung. SMAN I Warunggunung. STKIP setiabudhi Rangkesbitiung. Judul cerita: Hutan Angker.

28.    NAMA: RISKA WULANSARI.
Lahir di lebak 22 Juni 1988. Alamat: KP. Barambang. Riwayat Pendidikan: SDN Lebak Tipar III (cilograng). SLTPN I Bayah. SMKN I Rangkasbitung. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita:  Asal Muasal Bayah.

29.    NAMA: ERNI RIYANI.
Lahir di lebak 23 Januari 1992.Alamat: KP. Koncang (cikulur). Riwayat Pendidikan: SDN Sumur Bandung 2. SMPN I Cikulur. SMAN I Warunggunung. STKIP setiabudhi Rangkasbitung. Judul cerita: Asal Usul Situ Cibuah.

30.     NAMA:  SAEPUL UNTANI.
Lahir di Rangkasbitung 27 Febuari 1990. Alamat: Jln. jend. sudirman no. 30 L KP. Papanggo kec. Rangkasbitung Kab. Lebak. Pendidikan Mahasiswa: Semester  II DIKSATRISIADA STKIP setiabudhi. Hobi sepakbola.








31.    NAMA: AJAT  SUDRAJAT.

Lahir di subang 15 juni 1987. Alamat: subang jabar. Hobi hees. Pendidikan Mahasiswa: Semester  II DIKSATRISIADA STKIP setiabudhi. Judul cerpen:  Asal Mula Penyandungan.
32.    NAMA: DADANG.
Lahir di wanasalam 14 November  1991. Alamat: wanasalam. Hobi mencari yang belumada. Judul cerpen: Keramat SiGareng. Aku harus bertanya kepada siapa, aku tak bisa melihati buku dan ayahku menangis di kala mereka menangis aku harus mengadu pada siapa. Apakah pada tuhan, pada rumput, rasanya aku sedang terjatuh, namun kusadar terjatuh adalaha waldari kebangkitan aku untuk meraih cita - citaku.

33.    NAMA: ENAP NAPSIAH,
Lahir di cipanas 7 mei 1981. Alamat: PP. Nurul Madaany kp. Babakan pedes ds. Sipayung kec. Cipanas kab. Lebak Hobi berpetualang, Pendidikan Mahasiswa: Semester  II DIKSATRISIADA STKIP setiabudhi. Judul cerpen:  Bubur Asyura.

34.    NAMA:DESILAWATI,
Lahir di cikulur 8 januwari 1992. Alamat: Cikulur ds. Sumur bandung, cita – cita ingin menjadi orang sukses. Pendidikan Mahasiswa: Semester  II DIKSATRISIADA STKIP setiabudhi.  Judul cerpen :

35.    NAMA: NIDA UL KHOIRIYAH,
Lahir di Rangkasbitung 06 Agustus 1992. Alamat: Jln. Maulana Yusuf Rt02/Rw 02 Rangkasbitung lebak banten. Pendidikan Mahasiswa: Semester  II DIKSATRISIADA STKIP setiabudhi. Judul cerita : Rumah Aneh. 


36.    NAMA : DENI SETIAWAN
Lahir di cibadak,12 Oktober 1991, Kp. Pasir kuntul ds. Cisangu kecamatan cibadak, Pro. Banten, cita – cita ingin jadi orang yang berbudi pekerti yang baik.